Liputan6.com, Jakarta Dexa Medica memberikan bantuan obat-obatan Hydroxychloroquine, Azithromycin dan Chloroquine kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, RS Rujukan, dan RS Pemerintah untuk kebutuhan pengobatan pasien COVID-19 di Indonesia. Selain obat-obatan, Dexa Medica juga telah menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), suplemen, dan vitamin bagi para dokter dan tenaga medis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia hingga 7 April 2020 mencapai 2.738 orang. Atas kondisi ini, masing-masing pihak berbuat sesuatu dan mengambil bagian sesuai dengan expertise dan bidangnya, untuk membantu pemerintah, dokter, tenaga medis, dan pasien yang terinfeksi COVID-19.
Kepala Gugus Tugas BNPB Bapak Doni Monardo menerima secara langsung Surat Pemberian Bantuan dari PT Dexa Medica, yang diserahkan oleh Commercial Director PT Dexa Medica Bapak V. Hery Sutanto dan Sales Director OGB-Zeta PT Dexa Medica Bapak Tarcisius Randy di Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, BNPB di Jakarta, pada Selasa 7 April 2020.
Advertisement
Secara bersamaan juga hadir Kepala Badan POM RI Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito MCP, beserta jajarannya, untuk menyerahkan sejumlah bantuan dari para pelaku usaha lainnya. Acara kemudian ditutup dengan press release di kantor BNPB.
Bapak V. Hery menyampaikan bahwa donasi tersebut sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah terhadap kondisi yang sedang terjadi di Indonesia. Karenanya bersama dengan divisi Corporate Social Integrity perusahaan yakni Dharma Dexa, PT Dexa Medica menyalurkan bantuan tersebut kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BNPB.
"Saya mewakili Dexa Medica yang turut prihatin atas situasi yang dialami negara kita. Untuk itu, Dexa Medicajuga terus mendukung pemerintah, apa yang bisa kita bantu sesuai dengan keahlian dan kemampuan kami sesuai dengan filosofi kami Expertise for the Promotion of Health, bersama dengan Badan POM," kata Bapak V. Hery.
Menurut Bapak V. Hery, pemerintah telah mendorong Dexa Medica sebagai perusahaan farmasi, untuk segera memproduksi obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien COVID 19. Karena itu, di tengah sulitnya bahan baku Hydroxychloroquine, atas dukungan dari pemerintah yakni Badan POM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perindustrian, akhirnya bahan baku Hydroxychloroquine dapat didatangkan ke Indonesia dan diproduksi oleh PT Dexa Medica.
"Obat-obatan ini khususnya Hydrochloroquin dan Chloroquin sangat ditunggu-tunggu oleh para dokter dan pasien Covid-19, bahan bakunya sangat sulit didapat, karena seluruh dunia juga berebut untuk mendapatkan bahan baku obat ini. Kita bersyukur ditengah kelangkaan obat-obatan ini, Dexa Medica bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia, terima kasih untuk upaya keras, dan perjuangan seluruh Dexan yang terlibat sejak awal untuk menghadirkan produk ini di Indonesia," jelas Bapak V. Hery.
Saat ini sebanyak 100.000 tablet obat Hydroxychloroquine 200 mg pada tahap pertama, telah siap disalurkan untuk kebutuhan hingga 5.000 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan Rumah Sakit Pemerintah yang menangani pasien Covid-19 di Indonesia.
Bersamaan dengan itu, Dexa Medica juga akan mendonasikan Azithromycin sebagai obat antibiotik yang juga banyak digunakan untuk pasien COVID-19 bersamaan dengan Hydroxychloroquin. Sebanyak 50.000 tablet Azithromycin 500 mg telah disiapkan untuk kebutuhan hingga 5.000 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan Rumah Sakit Pemerintah yang menangani pasien Covid-19 di Indonesia.
Selanjutnya, Dexa Medica juga akan mendonasikan sekitar 240.000 tablet Chloroquine 250 mg atau setara untuk kebutuhan 12.000 pasien COVID-19 di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan Rumah Sakit Pemerintah yang menangani pasien Covid-19 di Indonesia.
Apabila nantinya ada Rumah Sakit Swasta yang juga membutuhkan obat-obatan ini karena harus menangani pasien Covid-19, maka akan dilayani sesuai dengan prosedur biasa yang akan dikendalikan mekanisme dan kontrolnya agar bisa tepat sasaran, sesuai urgency kebutuhan yang ada.
Obat-obatan ini adalah obat keras. Penggunaannya hanya untuk pasien yang sakit, bukan untuk pencegahan, sehingga jangan sampai diperdagangkan di luar rumah sakit dan jatuh ke tangan traders, spekulan, ataupun pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan pengawasan yang tepat, donasi obat ini juga diharapkan tidak diperdagangkan dengan harga tidak wajar untuk tujuan meraih keuntungan.
"Donasi tersebut adalah sebagai wujud sumbangsih Dexa Medica yang bergerak di bidang farmasi, yang memiliki expertise untuk bisa membantu pemerintah, juga masyarakat Indonesia yang saat ini sedang membutuhkan. Kami juga sudah mendonasikan APD kepada dokter-dokter di seluruh Indonesia dan para tenaga medis, serta menyuplai suplemen dan vitamin yang dibutuhkan oleh garda terdepan tenaga medis kita, termasuk donasi imunomodulator Stimuno dan Lycoxy," jelas Bapak V. Hery.
Dexa Medica berharap, semoga Indonesia segera pulih dan bangkit kembali, serta COVID-19 segera berakhir di Indonesia.
(*)