Jadi Korban Pemerkosaan, Fakta Pilu Remaja NF Diduga Bunuh Bocah di Sawah Besar

NF, remaja yang diduga membunuh bocah berusia 6 tahun berinisial APA, belakangan diketahui tengah memasuki usia kandungan 5 bulan.

oleh Maria Flora diperbarui 15 Mei 2020, 13:37 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 13:37 WIB
Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. Sumber: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Kasus pembunuhan yang menyeret seorang remaja berinisial NF terhadap bocah berusia 6 tahun berinisial APA kini mengungkap fakta pilu. NF belakangan diketahui kini tengah memasuki usia kehamlilan 5 bulan. 

Kondisi remaja putri tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. Terungkap dia telah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh tiga orang terdekatnya.

"NF juga menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Mei 2020.

Sebelumnya diketahui, dugaan adanya keterlibatan NF dalam pembunuhan bocah APA di rumahnya sempat bikin geger publik Tanah Air. Bagaimana tidak, remaja ini datang ke kantor polisi dan mengaku baru saja membunuh seorang bocah. 

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Kamis, 5 Maret 2020 di Jalan B2 Dalam Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Saat itu, remaja 15 tahun ini mengatakan, bahwa ada jasad anak kecil yang disimpan di lemari kamarnya.

"Katanya dia habis membunuh, yang dibunuh ada di rumah. Dia disimpan dalam lemari," ujar Kapolsek Taman Sari, AKBP Abdul Ghofur saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 6 Maret 2020. 

Lantas, seperti apa kondisi NF saat ini? Berikut sejumlah fakta pilu dari remaja NF yang telah menjadi korban pemerkosaan:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tengah Hamil 5 Bulan

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat membeberkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis NF selama di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. Menurut Harry Hikmat, psikolog mampu membuka sisi lain kehidupan NF.

Harry menerangkan, NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu.

"Kasus kedua juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan," kata Harry.

Saat ini NF telah dirujuk ke Balai Anak “Handayani” di Jakarta. Di Balai milik Kemensos tersebut NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial sambil menunggu proses peradilan. 

Remaja 15 tahun ini juga mengaku ingin mengurus sendiri anaknya setelah lahir. 

"Kondisi fisiknya tampak sehat dan sudah mampu menjaga kebersihan diri. Secara sosial, NF mulai terbuka dengan petugas untuk menceritakan permasalahannya dan merasa nyaman berada di balai," ujar Harry

Diperkosa Paman Sendiri dan Mantan Kekasih

Orang terdekat yang telah melakukan kekerasan seksual terhadap remaja NF  tak lain paman dan mantan kekasihnya. Kini ketiga pelaku telah ditangkap dan ditetapkan tersangka.

"Anak itu diperkosa oleh tiga orang berbeda dan pelakunya sudah tertangkap ditetapkan tersangka,” ucapnya.

Harry mengatakan, perilaku NF kini berubah jauh lebih baik semenjak dirujuk ke Balai Anak "Handayani" di Jakarta. NF juga terlihat seperti anak-anak pada umumnya.

Menurut Harry, NF seringkali mencurahkan perasaan ke pekerja-pekerja sosial di sana. Dari situ, terungkaplah, bahwa NF pernah menjadi korban perkosaan.

Menurut pengakuannya, sudah tiga kali. Bahkan, disebutnya sampai diancam oleh pamannya sendiri.

"Kejadian itu juga di bawah ancaman juga. NF diancam kalau enggak mau nurutin nafsu pamannya, rekaman videonya akan di sebarluaskan berarti ini ada unsur pornografi anak," ujar dia.

Saat Pembunuhan Terjadi, NF Sudah Hamil

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku saat ini telah dijebloskan ke dalam tahanan

"Tiga orang sudah jadi tersangka. Paman dan pacarnya juga termasuk. Salah satunya sudah P21," ujar dia.

Harry mengaku kini pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengaitkan ada tidaknya hubungan pembunuhan itu dengan tekanan psikologi yang selama ini dipikulnya. Sebab, perkosaan itu dialami sebelum pembunuhan terjadi.

"Jadi waktu kejadian pembunuhan terjadi, anak itu sudah dalam keadaan hamil. Sehingga saya meminta kepada pihak kepolisian coba didalami lebih lanjut. Karena ini bisa juga ada keterkaitan dari tekanan kondisi psikis, mental, tekanan yang mereka alami stres tekanan yang dialami oleh NF atas kejadian perkosaan yang terjadi," papar dia.

NF, Bukan Lagi Pribadi Tertutup

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan, pribadi NF kini bukan lagi pribadi yang tertutup. Ia bahkan terlihat lebih nyaman.

"NF sudah bergaul, bermain, dan mengaji dengan anak-anak lain," kata Harry saat dihubungi Liputan6.com, Kamis malam, 14 Mei 2020.

NF terseret kasus pembunuhan seorang anak berusia 6 tahun. Saat itu, banyak yang berspekulasi NF mengalami ganguan mental bahkan sampai muncul dugaan psikopat.

Tudingan miring yang dialamatkan ke NF justru perlahan-lahan terbantahkan. Harry menyampaikan, kondisi NF saat ini jauh lebih baik.

"Tapi kok rasanya setelah ikuti proses rehab sosial tanda-tanda ini (psikopat) nggak nampak. Bahkan anaknya sudah pakai hijab, rajin mengaji. Mengambarnya kembali ke gambar anak-anak. Indah sekali diwarnainya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya