Doni Monardo dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Salat Idul Fitri di Ruang Sutopo BNPB

Menurut Egy, jalannya Salat Id sendiri terbilang singkat dibanding biasanya. Ada juga santap menu lebaran bersama setelahnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Mei 2020, 10:13 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2020, 10:13 WIB
Doni Monardo
Di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (6/5/2020), Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan, mudik tetap tidak boleh dilakukan. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo bersama tim lainnya menggelar Salat Idul Fitri di Ruang Serba Guna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta Timur. Dari aula seluas 400 meter persegi, hanya diperkenankan 10 orang saja yang mengikuti ibadah berjamaah tersebut.

Tenaga Ahli BNPB, Egy Massadiah menyampaikan, mereka yang salat di sana sudah kurang lebih dua bulan bermukim di Graha BNPB demi fokus menangani penyebaran Covid-19.

"Pak Doni menjalankan anjuran untuk Salat Ied di rumah saja, karena Kantor BNPB sudah menjadi kediamannya selama memimpin penanganan Covid-19," tutur Egy dalam keterangannnya, Minggu (24/5/2020).

Menurut Egy, jalannya Salat Id sendiri terbilang singkat dibanding biasanya. Ada juga santap menu lebaran bersama setelahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Covid-19 Jadi Ujian

Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Nadjamuddin Ramly menjadi khatib dalam salat tersebut. Dia menyampaikan, pandemi Covid-19 adalah ujian dan di saat yang bersamaan masyarakat dituntut memulai kehidupan normal baru.

"Kita harus memulai kehidupan normal baru dengan membudayakan protokol kesehatan sebagai karakter pribadi. Dari karakter pribadi, nantinya begulir menjadi gerakan budaya baru di kalangan umat Islam dan Bangsa Indonesia," kata Nadjmuddin.

Nadjmuddin berpesan, protokol kesehatan yang nantinya menjadi peradaban baru umat manusia tentunya senantiasa diiringi dengan mengharap keridhaan Allah dan memohon perlindungan-Nya.

"Mari kita berdo’a kiranya Allah mengampuni dosa-dosa kita dan senantiasa melimpahkan ampunan dan keridhaanNya kepada kita sekalian," Nadjamudin menandaskan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya