Airlangga Sebut Akan Ada Perubahan Pelatihan Kartu Prakerja Saat New Normal

Dia meminta, masyarakat bersabar lantaran Kartu Prakerja akan menyesuaikan dengan pola new normal yang kini akan diterapkan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Mei 2020, 22:30 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2020, 22:30 WIB
Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar yang juga mantan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana, Presiden Jokowi akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembukaan pandaftaran Kartu Prakerja Gelombang IV masih dalam pembahasan.

Dia meminta, masyarakat bersabar lantaran Kartu Prakerja akan menyesuaikan dengan pola new normal yang kini akan diterapkan.

"Masyarakat harap bersabar karena Program Kartu Prakerja khususnya gelombang ke empat tetap akan dilaksanakan. Ada beberapa pertimbangan guna memaksimalkan program tersebut, antara lain menyesuaikan dengan new normal yang akan dijalani masyarakat ke depan, serta mengkombinasikan pelatihan offline," kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu (31/5/2020).

Dia menuturkan, saat Work From Home diterapkan, maka program Kartu Prakerja diterapkan secara daring. Namun dengan adanya perkembangan new normal maka pemerintah tengah mengkaji pelatihan secara tatap muka.

"Awalnya karena ada pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, program Kartu Prakerja kita lakukan secara online. Tapi, dengan adanya new normal kita juga harus menyesuaikan pola pelatihannya apakah bisa dilakukan secara offline," ungkap Airlangga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pentingkan Keselamatan Masyarakat

Dia mengaku, resiko penyebaran virus COVID-19 masih mengancam sampai ditemukannya vaksin. Sehingga pemerintah dan penyelenggara Kartu Pralerja tetap harus sangat berhati-hati dalam pelaksanaannya, dan mementingkan keselamatan masyarakat.

"Tidak semua daerah bisa melakukan pelatihan secara offline karena kita akan kaji kembali daerah-daerah mana saja yang bisa melakukannya namun tetap menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan. Sedangkan jika ada daerah yang potensi penyebaran virus masih besar maka akan tetap dilakukan secara online," pungkas pria yang juga ketua umum DPP Partai Golkar itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya