Ajak Warga Bersepeda, Anies Baswedan: Bukan Sekadar Olahraga Tapi Transportasi

Gubernur DKI Jakarta mengajak warga untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Jun 2020, 13:06 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 13:01 WIB
Anies Jajal Jalur Sepeda dari Veldrome ke Balai Kota DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran melakukan test jalur sepeda dari Jakarta International Veldrome menuju Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/9/2019). Anies menjelaskan, selain difungsikan untuk olahraga sepeda juga bisa menjadi kendaraan jarak dekat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.

Menurut dia, bersepeda bukanlah sekadar olahraga atau hobi.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, mari lihat sepeda bukan sekadar sebagai alat olahraga, tapi sebagai alat transportasi. Jadi kalau mau pergi ke warung, bisa naik sepeda. Mau pergi ke toko, bisa naik sepeda. Mau pergi ke rumah ibadah, sepeda. Mau ke kantor bisa naik sepeda," kata Anies Baswedan di Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Anies mengingatkan bahwa bersepeda adalah alat transportasi sederhana. Artinya tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk aksesori yang bertujuan untuk gaya.

"Jadi sepeda ini alat transportasi dan tidak perlu pakaian khusus, sepatu khusus. Cukup sepeda, helm, pakai pakaian yang kita biasa pakai, dan jalan. Saya sering pakai batik, sering pakai seragam (saat bersepeda), ya memang karena sepeda sebagai alat transportasi. Jadi, itu yang kita dorong sama-sama," jelasnya.

Hari ini, Anies mengaku berangkat kerja dengan bersepeda dari rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Balai Kota di Jakarta Pusat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bersepeda 19 Km

Jarak yang cukup jauh, menurut Anies, bukan halangan untuk bersepeda.

"Tadi saya naik sepeda dari Lebak Bulus ke Kantor itu kira-kira 19 km. Mungkin kalau orang sepintas merasa waduh 19 km itu kan jauh ya. Sesungguhnya kalau naik sepedanya santai, lalu rodanya atau giginya dipasang di gigi normal, berjalan rileks saja," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya