Pemprov DKI: Monas Belum Beroperasi Hari Ini, Sabtu 20 Juni

DKI Jakarta masih melakukan sejumlah kajian terkait pembukaan Monas sebagai tempat rekreasi warga.

oleh Ika Defianti diperbarui 20 Jun 2020, 08:10 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2020, 08:10 WIB
Monumen Nasional Ditutup Akibat COVID-19
Suasana kawasan Monumen Nasional (Monas) yang ditutup, Jakarta, Minggu (15/3/2020). Gubernur Anies Baswedan menutup tempat wisata di DKI Jakarta seperti Monas, Ragunan, dan museum yang dikelola Pemprov DKI selama dua pekan ke depan guna mencegah penyebaran Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kawasan Monumen Nasional (Monas) belum dibuka untuk umum, meskipun sejumlah tempat rekreasi di Jakarta sudah mulai beroperasi pada Sabtu (20/6/2020) ini.

"(Monas) belum beroperasi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Monas Isa Sanuri menyatakan saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (20/6/2020).

Dia menjelaskan, kawasan Monas di bawah sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Mulai dari dinas, sekretaris daerah (sekda) hingga Gubernur DKI Jakarta.

SKPD ini masih melakukan sejumlah kajian terkait pembukaan Monas sebagai tempat rekreasi warga.

"Ada kajian-kajiannya, apa mungkin itu ring satu, memang harus dipersiapkan matang," ucap Isa.

Dia mengatakan, pihaknya akan tetap menerapkan protokol kesehatan terkait virus corona atau Covid-19 saat Monas kembali dibuka untuk masyarakat.

Oleh karena itu, anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) tidak diizinkan masuk area Monas.

"Sesuai yang disampaikan oleh Pak Gubernur untuk tahap pertama. Untuk anak-anak dan ibu hamil belum di berikan kesempatan nanti sambil lihat perkembangan di lapangan," kata Isa, Minggu 7 Juni 2020. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jumlah Pengunjung Dibatasi

Isa menyatakan jumlah pengunjung yang datang di kawasan Monas juga akan dibatasi. Yakni maksimal 50 persen dari jumlah pengunjung hari biasa. 

Biasanya, dalam setiap jam, sebanyak 200 orang mendapatkan tiket untuk naik ke Tugu Monas dan museum. 

"Kemungkinan kita batasi kita batasi maksimal 50 persen dulu, ya 25 persen lah sambil dievaluasi karena tempat nya terbatas," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya