Liputan6.com, Jakarta - John Kei dan 29 anak buahnya menyusun rencana untuk menghabisi orang yang menjadi targetnya. Salah satu yang disebut oleh pihak kepolisian adalah Nus Kei.
Direskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengali keterangan lebih dalam ke John Kei dan anak buahnya.
"Beberapa temuan yang kita dapatkan, pertama gimana mereka merencanakan aksi ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (23/6/2020).
Advertisement
Yusri mengatakan, anak buah John Kei terpencar di beberapa tempat pada Minggu Siang kemarin. Yusri menyebut terbagi menjadi empat kelompok. Dua di antaranya di Kosambi dan kelompok kedua di Green Lake.
"Kelompok ketiga di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi Jawa Barat, ada 10 yang standby. Keempat ada yang mandiri karena ada tiga tempat, yakni Pondok Gede, Tangerang, dan daerah Bekasi," ujar dia.
Yusri menerangkan, tujuannya mereka untuk mencari sasaran. Dalam hal ini adalah Nus Kei.
"Siapa-siapa aja yang dijadikan target termasuk di dalamnya adalah Nus Kei sendiri ya," ucap dia.
Saat ini, pihaknya juga berhasil menemukan enam pelaku yang terlibat dalam pembacokan di Jalan Kresek Raya, Jakarta Barat. Dalam kejadian ini, satu orang meregang nyawa dari kelompok Nus Kei.
Mereka adalah J, H, dan K, yang bertugas membacok dua orang. Sementara satu lagi inisial B, melindas korban pakai kendaraan.
"Kemudian M dan T sekarang ini DPO masih dikejar. Dua yang di Kosambi DPO masih pengejaran untuk diketahui perannya dia," ucap dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyerangan Rumah Nus Kei
Sementara itu, 25 orang anak buah John Kei yang lain melakukan penyerangan rumah Nus Kei, di Cluster Australia, Perumahan Green Lake, Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu 21 Juni 2020 siang. Salah satu pelaku diketahui membawa senjata api.
"Ada 25 orang berangkat ke sana, masih ada beberapa yang DPO saya belum bisa sebutkan," ucap dia.
Yusri menerangkan, pemegang senpi yang melukai seorang pengemudi ojol sedang dalam perburuan.
"Satu sopir ojol yg sempat terkena ricochet serpihan dan sudah dioperasi dan sudah bisa diambil pecahan itu. Namanya kita sudah tau dan kita masih pengejaran yang bersangkutan," tandas dia.
Advertisement