Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya menetapkan dua orang tersangka atas kaburnya napi asal China Cai Changpan alias Cai Ji Fan, dari Lapas Kelas 1 Tangerang beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, kedua tersangka tersebut merupakan sipir penjara dan pegawai kesehatan Lapas Tangerang, tempat napi tersebut ditahan. Hasil ini didapat usai Polres Tangerang dan Krimum Polda Metro Jaya menggelar perkara, Senin 5 Oktober 2020 kemarin.
"Dari hasil gelar perkara, dua pegawai Lapas yang pertama satu petugas Lapas berinsial S sarjana hukum dari pegawai Lapas di Lapas Kelas 1 Tangerang, dan satu lagi berinisial S adalah pegawai kesehatan di Lapas kelas 1 Tangerang," kata Yusri di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Advertisement
Sejak awal, kata Yusri keduanya berstatus sebagai saksi. Sebelum kemudian dinaikkan statusnya sebagai tersangka atas kaburnya napi asal China tersebut.
"Dari awal statusnya sebagai saksi, kita naikkan statusnya sebagai tersangka di Pasal 426 KUHP," beber Yusri.
Yusri menjelaskan, dari fakta yang berhasil pihaknya kumpulkan, ditemukan indikasi kelalaian untuk membantu tersangka.
"Fakta yang kita temukan yang bersangkutan ada indikasi kelalaian membantu tersangka atau Cai Chang Pan ini melarikan diri dengan menyediakan alat pompa air pada saat dia menggali, tersangka memesan kepada dua orang ini," jelasnya.
"Dan memang setiap hari keduanya menyimpan barang tersebut dan setelah selesai menggunakan kemudian disimpan selama hampir delapan bulan," lanjut Yusri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menggali Lubang
Sebelumnya, Yusri mengungkapkan cara narapidana (napi) kasus narkoba asal China melarikan diri dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang.
Dia menuturkan, Cai Changpan alias Cai Ji Fan itu memanfaatkan peralatan milik kuli bangunan untuk menggali lubang dari kamar ke saluran air.
"Di dekat tempat tersebut ada pembangunan dapur, itu alat yang digunakan," kata.
Menurut dia, napi tersebut sudah cukup lama membuat akses ke luar lapas.
"Diduga selama hampir lima bulan lubang itu digali oleh pelaku," jelas Yusri.
Advertisement