Banyak Demonstran Positif Covid-19, Satgas Covid-19 Ingatkan Bahaya Virus Corona

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut sejumlah demonstran aksi tolak RUU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 kedapatan positif Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2020, 16:37 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2020, 16:37 WIB
Demo Tolak Omnibus Law di Gerbang Pemuda
Massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan unjuk rasa di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Dalam aksinya mereka menolak rencana pengesahan RUU Cipta Kerja atau omnibus law. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut sejumlah demonstran aksi tolak RUU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 kedapatan positif terinfeksi virus Corona. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo khawatir, unjuk rasa ini dapat menimbulkan klaster baru.

"Banyak warga yang diminta menjalani pengujian virus corona dan ternyata hasilnya positif Covid-19. Ini membahayakan diri mereka serta keluarga mereka kalau kembali ke rumah," kata Doni berdasarkan keterangan resminya, Minggu (11/10/2020).

Oleh karena itu, dia meminta warga yang demo tetap memperhatikan ancaman Covid-19. Menurut dia, penyampaian aspirasi jangan sampai mengorbankan keselamatan diri dan kesehatan keluarga di rumah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu mengingatkan, status darurat kesehatan masih berlaku. Dia pun meminta masyarakat menjaga jarak dan menghindari kerumunan agar terhindar dari Covid-19.

"Kalau sekarang banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, secara sengaja membuat kerumunan, maka mereka bukan hanya melanggar peraturan, tetapi membahayakan diri dan juga keluarga yang mereka sayangi," ucap Doni.

Dia menekankan sekali lagi kepada masyarakat Indonesia bahwa pandemi Covid-19 akibat virus Corona di Indonesia belum berakhir. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanggung Jawab Dunia Akhirat

Oleh karena itu, Doni tidak henti-hentinya meminta semua pihak untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat demi menurunkan angka penularan dan angka kematian.

"Tindakan untuk menciptakan kerumunan dalam jumlah besar dan mengabaikan protokol kesehatan akan menambah beban dokter dan tenaga medis yang sudah berjuang keras menyelamatkan kesehatan masyarakat," tutur dia.

Menurut Doni, setiap tindakan yang dilakukan seseorang membawa tanggung jawab bukan hanya dunia, tetapi juga di akhirat.

"Menurut pemahaman saya, sesuai dengan agama yang saya yakini, tindakan yang bisa membahayakan orang lain bukan hanya akan dimintai pertanggungjawaban di dunia, tetapi juga kelak di akhirat," kata Doni.

 

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya