Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan pemerintah Joko Widodo alias Jokowi tak pernah menuding Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalang di balik aksi tolak UU Cipta Kerja.
Pernyataan Mahfud tersebut sekaligus menjawab cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief dalam media sosial Twitter. Andi Arief meminta agar pemerintah meluruskan isu terkait SBY dan AHY dalang di balik aksi.
"Klarifikasi macam apa yang diminta Mas @AndiArief__? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sbg dalang atau membiayai unras," ujar Mahfud dalam akun Twitternya @mohmahfudmd seperti dikutip Rabu (14/10/2020).
Advertisement
Merasa pemerintahan Jokowi tak pernah menuding SBY dan AHY sebagai dalang di balik unjuk rasa, Mahfud kemudian meminta Andi Arief menjelaskan kapan pemerintah Jokowi menuding petinggi Demokrat.Â
"Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos2 yg tak jelas," Mahfud menambahkan.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tudingan Andi Arief dan Kecewa SBY
Sebelumnya, Dalam akun Twitternya, Andi Arief meminta pemerintah Jokowi menjelaskan isu tersebut. Andi Arief dalam cuitannya menyebut nama Mahfud Md, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, dan Badan Intelejen Nasional (BIN).
"Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd, Pak Airlangga, Pak Luhut dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda," kata Andi Arief.
Sebelumnya, Presiden keenam RI SBY merasa dirinya menjadi korban atas tuduhan menunggangi aksi menolak UU Cipta Kerja yang terjadi di Indonesia. Dalam akun YouTube, SBY menyatakan demikian.
"Saya jadi korban, dan jangan lupa kemarin elemen masyarakat yang unjuk rasa di mana-mana, kalau dianggap ditunggangi oleh orang seperti saya, dikasih uang, mereka juga terhina. Merasa dihina," kata SBY.
"Sebagai umat yang beriman kalau kita senang dan suka memfitnah, senang mempermainkan kebenaran, sama dengan mempermainkan Tuhan," lanjut SBY.
Advertisement