Liputan6.com, Jakarta - Seekor ular sanca sepanjang dua meter dievakuasi dari kantor Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020).
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan, pihaknya menurunkan empat personel untuk mengevakuasi ular tersebut.
"Ular ditemukan di lantai tiga, ruang sekretaris kelurahan," ujar Asril Rizal di lokasi.
Advertisement
Lurah Gondangdia Ikhsan Khamil menjelaskan, keberadaan hewan melata tersebut diketahui saat pejabat sekretaris kelurahan sedang duduk dan melihat kepala seekor ular di bawah kolong meja kerjanya.
"Pak Sekkel saat duduk di dalam ruangan melihat kepala ular keluar di bawah kolong meja," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengecek Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di kantor Kelurahan Gondangdia guna memastikan ular sanca berasal dari mana.
"Ini baru sekali penemuan ular di kantor," jelasnya.
Sehari sebelumnya, seekor ular sanca sepanjang kurang lebih dua meter juga berhasil dievakuasi petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Minggu (25/10/2020) pagi.
Ular sanca kembang itu dievakuasi petugas dari area SMP Negeri 01 Pulau Pari, Jalan Pendidikan, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pulau Tak Berpenghuni
Kepala Sektor 8 Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Eko Mahendro mengatakan, usai menerima laporan dari penjaga sekolah, sebanyak empat personel langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi ular sanca.
"Laporan kami terima sekitar pukul 20.00, warga menyampaikan adanya ular sanca di kolam labuh, tepat di belakang rumah warga," ujarnya, Senin (26/10/2020).
Eko menjelaskan, agar ular bisa hidup di tempat yang lebih sesuai dengan habitatnya maka akan dilepasliarkan ke pulau tak berpenghuni atau pulau kosong.
"Ular kita evakuasi agar bisa tumbuh dan berkembang biak di pulau tak berpenghuni dan warga juga bisa merasa lebih aman," tandasnya.
Advertisement