Jokowi: Tidak Jarang Media Sosial Bawa Toxic yang Timbulkan Perpecahan

Jokowi bersyukur meski di tengah dinamika sosial dan politik global yang penuh gejolak, bangsa Indonesia tetap bisa hidup rukun, saling mengayomi serta melindungi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Nov 2020, 16:33 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 16:33 WIB
Pesan Presiden Jokowi dan Menkes  soal Vaksin Campak
Pesan Presiden Jokowi dan Menkes soal Vaksin Campak

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, tantangan kehidupan beragama saat ini kian berat. Terlebih, dengan kehadiran media sosial yang terkadang membawa toxic seperti, hoaks dan ujaran-ujaran kebencian.

"Kehadiran media sosial yang mewarnai kehidupan beragama dewasa ini tidak bisa diabaikan. Tidak jarang media sosial membawa toxic, membawa racun seperti hoaks dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan," ujar Jokowi dalam acara rapat koordinasi nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Selasa (3/11/2020).

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan figur atau tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, merangkul umat serta bisa melunakkan perbedaan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan. Hal ini agar umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan.

Jokowi menyebut, FKUB merupakan miniatur kebhinekaan Indonesia. Dia berharap FKUB menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok.

"Komitmen ini harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan. Pemerintah mendukung agar peran-peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama," tutur Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kerukunan Indonesia di Tengah Dinamika Sosiopolitik Global

Jokowi bersyukur meski di tengah dinamika sosial dan politik global yang penuh gejolak, bangsa Indonesia tetap bisa hidup rukun, saling mengayomi serta melindungi. Menurut Jokowi, kerukunan antarumat beragama ini merupakan hasil dari kesadaran bahwa egoisme golongan akan membawa kehancuran.

"Kerukunan itu hasil ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya saling curiga, tidak membiarkan berkembangnya benih-benih kebencian, benih-benih permusuhan yang akhirnya akan menghancurkan persatuan dan persaudaraan di antara kita," jelas Jokowi.

Dia menyampaikan pemerintah mengapresiasi kerja para penggerak dan aktivis kerukunan antarumat beragama dalam merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat. Khususnya, di level akar rumput.

"Saya berharap forum ini juga bisa menjadi ajang dialog atas berbagai persoalan yang masih mengganjal dan menemukan jalan keluar yang konstruktif bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya