Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keharmonisan dalam hubungan sosial sangatlah penting. Namun, ada perilaku yang dapat merusak hubungan antarindividu, yaitu adu domba dengan menyampaikan perkataan yang memprovokasi, menimbulkan kesalahpahaman, dan memperkeruh suasana. Fenomena ini sering terjadi di lingkungan sekitar, baik dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan, maupun masyarakat luas.
Baca Juga
Advertisement
Dampak dari perilaku semacam ini bisa sangat merugikan. Tidak hanya menyebabkan perpecahan dan permusuhan, tetapi juga menghilangkan rasa saling percaya di antara sesama. Situasi yang awalnya damai bisa berubah menjadi penuh ketegangan hanya karena perkataan yang tidak bertanggung jawab.
Dalam Islam adu domba dikenal sebagai istilah namimah. Perilaku yang dapat menimbulkan perpecahan ini sangatlah dicela dan dianggap membahayakan keharmonisan sosial. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai hukum adu domba dalam Islam, penyebab, dampak buruknya, serta cara-cara menghindarinya. Berikut ulasannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (7/3/2025).
Apa itu Adu Domba
Adu domba atau namimah merujuk pada tindakan menyebarkan informasi atau berita dengan tujuan untuk merusak hubungan antar individu atau kelompok. Perbuatan ini biasanya dilakukan dengan cara menyebarkan perkataan atau informasi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman, kebencian, atau bahkan permusuhan di antara dua pihak yang awalnya tidak memiliki masalah. Pelaku adu domba sering kali menyampaikan informasi secara tidak jujur atau dilebih-lebihkan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti keuntungan pribadi atau memperburuk hubungan orang lain.
Adu domba dapat terjadi dalam berbagai situasi, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, tempat kerja, hingga dalam lingkup yang lebih luas seperti masyarakat atau politik. Dampaknya bisa sangat merugikan, karena dapat menghancurkan hubungan baik, menimbulkan konflik berkepanjangan, bahkan berujung pada permusuhan yang sulit diperbaiki. Dalam ajaran agama, norma sosial, maupun etika, adu domba dianggap sebagai tindakan tercela yang harus dihindari.
Advertisement
Adu Domba dalam Islam
Hukum adu domba dalam Islam jelas dilarang keras alias haram. Tindakan ini termasuk dalam kategori dosa besar karena dapat menimbulkan kerusakan yang luas.
Meskipun tidak ada ayat Al-Qur'an yang secara eksplisit menyebutkan 'adu domba', banyak ayat yang berkaitan dengan larangan ghibah (menggunjing), fitnah (menebar berita bohong), dan hasad (iri hati) yang sejalan dengan praktik adu domba.
Contohnya, dalam QS. Al-Hujurat: 12, Allah SWT berfirman,
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang"
Larangan melakukan fitnah yang mengarah pada adu domba juga tertuang pada ayat Al Qur'an yang berbunyi:
“Dan janganlah kamu mengikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kesana kemari menghambur fitnah.”(QS. Al-Qalam: 10-11)
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.”(HR. Muslim)
Dari ayat dan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa adu domba bukan hanya sekadar perbuatan buruk, tetapi juga memiliki konsekuensi berat di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menjaga lisan, tidak menyebarkan fitnah, serta selalu berusaha mendamaikan jika terjadi perselisihan, bukan justru memperkeruh keadaan.
Penyebab Adu Domba
Ada beberapa faktor yang dapat memicu seseorang melakukan adu domba. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
- Hasad (iri hati) dan dengki: Perasaan iri terhadap keberhasilan orang lain dapat mendorong seseorang untuk menyebarkan fitnah dan merusak reputasi mereka.
- Kebencian dan permusuhan: Kebencian terhadap seseorang atau kelompok tertentu dapat menjadi pemicu untuk melakukan adu domba.
- Keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi: Seseorang mungkin melakukan adu domba untuk mencapai tujuan pribadi, seperti mendapatkan kekuasaan atau kedudukan.
- Kurangnya pengendalian diri: Ketidakmampuan mengendalikan emosi dan lisan dapat menyebabkan seseorang terjerumus dalam perbuatan adu domba.
Advertisement
Dampak Adu Domba
Adu domba memiliki dampak negatif yang luas, baik bagi individu maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak buruknya:
- Hilangnya kepercayaan: Hubungan antar individu atau kelompok akan rusak karena hilangnya kepercayaan.
- Rusaknya hubungan sosial: Terciptanya permusuhan dan perpecahan di masyarakat.
- Keretakan dalam kehidupan bermasyarakat: Menimbulkan ketidakharmonisan dan konflik sosial.
- Siksa kubur: Beberapa hadits menyebutkan ancaman siksa kubur bagi pelaku adu domba.
Cara Menghindari Adu Domba
Islam mengajarkan beberapa cara untuk menghindari perbuatan adu domba, antara lain:
- Memperkuat iman: Dengan iman yang kuat, seseorang akan lebih mudah mengendalikan hawa nafsu dan menghindari perbuatan tercela.
- Menjaga lisan: Berhati-hati dalam berbicara dan menghindari ucapan yang dapat menimbulkan fitnah.
- Menanamkan sifat husnuzan (berprasangka baik): Selalu berpikiran positif terhadap orang lain.
- Mengutamakan silaturahmi dan persaudaraan: Membangun dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
- Mencegah dan melarang: Jika melihat atau mendengar seseorang melakukan adu domba, kita wajib mencegah dan melarangnya.
Kesimpulannya, adu domba adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa menjaga lisan, berpikir positif, dan menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan dan perpecahan di tengah masyarakat.
Advertisement
