Sahroni DPR Ingatkan UU ITE Tak Dipakai untuk Menindas Rakyat

Sahroni menuturkan, polisi seharusnya bisa lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Nov 2020, 22:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 21:44 WIB
sahroni
Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang juga anggota di Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni, berharap, UU ITE dipakai dengan bijaksana, terutama bagi aparat kepolisian. Hal ini menyusul kabar adanya seorang yang diamankan polisi lantaran mengunggah video seorang ibu yang hendak melahirkan di kampungnya namun harus ditandu sejauh tiga kilometer.

"UU ITE yang seharusnya untuk melindungi rakyat," kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat (6/11/2020).

Dia menuturkan, polisi seharusnya bisa lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan. Terlebih unggahan Badru sebenarnya merupakan bentuk keluhan dan uneg-uneg warga atas kondisinya.

"Polisi juga seharusnya lebih selektif dalam mengaplikasikan UU ini, harus dilihat konteksnya. Jangan asal ada laporan langsung ditindak," ungkap Sahroni.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mengayomi Masyarakat

Dia mengingatkan, polisi tugasnya mengayomi dan melindungi masyarakat. "Jadi apa pun yang berhubungan dengan suara dan aspirasi rakyat harus betul-betul dipahami," tutup Sahroni.

Sebelumnya, Badrudin, warga Lebak Banten menginap dua hari di kantor polisi karena memposting foto seorang ibu hamil tengah ditandu saat hendak melahirkan. Sang ibu ditandu akibat jalan menuju puskesmas rusak. Postingan Badru itu pun menjadi viral.

Dalam unggahan di akun Facebook-nya, Badry Aldiansah, terekam gambar ibu hamil ditandu menggunakan bambu dan sarung serta ditutup plastik. Tak hanya itu, Badru juga menulis bahwa selama 75 tahun merdeka tapi belum merasakan akses infrastruktur yang layak.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya