Penembakan 6 Anggota FPI, Jokowi: Aparat Wajib Tegakkan Hukum Secara Tegas dan Adil

Hal ini disampaikan Jokowi saat menanggapi peristiwa yang terjadi belakangan ini yakni, tewasnya 4 orang warga Sigi dan 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Des 2020, 14:07 WIB
Diterbitkan 13 Des 2020, 14:07 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki hukum yang harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi masyarakat, bangsa, dan negara. Dia menekankan bahwa aparat berkewajiban menegakkan hukum secara tegas dan adil.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menanggapi peristiwa yang terjadi belakangan ini yakni, tewasnya 4 orang warga Sigi dan 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI).

"Saya tegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, melindungi kepentingan bangsa dan negara. Sudah merupakan kewajiban aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum secara tegas dan adil. Aparat hukum dilindungi oleh hukum dalam menjalankan tugasnya," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu (13/12/2020)

Untuk itu, dia menyebut masyarakat tidak boleh bertindak semena-mena dan melakukan perbuatan melanggar hukum yang merugikan masyarakat. Terlebih, jika perbuatannya itu sampai membahayakan bangsa dan negara.

Dia meminta aparat hukum juga tidak gentar dan mundur dalam melakukan penegakan. Namun, Jokowi mengingatkan aparat penegak hukum mengikuti aturan hukum, melindungi hak asasi manusia, dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur.

"Jika terdapat perbedaan pendapat tentang proses penegakan hukum, saya minta agar gunakan mekanisme hukum," katanya.

Menurut dia, mekanisme hukum telah mengatur sejumlah prosedur hingga proses peradilan dengan keputusannya yang harus dihargai. Jika memerlukan keterlibatan lembaga independen, Indonesia memiliki Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dimana masyarakat dapat menyampaikan aduan.

"Kita harus menjaga tegaknya keadilan dan kepastian hukum di negara kita, menjaga fondasi bagi kemajuan Indonesia," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Baku Tembak di Tol Cikampek

Sebelumnya terjadi insiden baku tembak antara polisi dan laskar FPI pengawal Rizieq Shihab di Tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 50, Senin 7 Desember 2020. Peristiwa ini berbuntut tewasnya enam orang laskar FPI.

Polisi menyebut kejadian diawali penyerangan dari laskar pengawal Rizieq saat polisi sedang mengintai di Tol Jakarta - Cikampek. Pengintaian dilakukan untuk menyelidiki informasi soal isu pengerahan massa yang akan mengawal pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya.

Ketika itu, menurut keterangan polisi, kendaraan anggota Polda Metro Jaya dipepet kendaraan laskar FPI di tol, kemudian diserang dengan menggunakan senjata api. Polisi akhirnya membalas pelaku yang berujung pada enam orang dari 10 laskar FPI tewas.

Sementara, satu keluarga yang terdiri dari empat orang diduga dibunuh oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK) di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pihak kepolisian menduga mereka merupakan anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya