Jabat Mensos, Risma Ingin Benahi Tata Kelola Anggaran di Kementerian Sosial

Risma mengungkapkan, bersih-bersih ditubuh Kementerian Sosial tidaklah mudah. Sebab menurutnya anggaran Non-APBN yang cukup besar.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Des 2020, 20:58 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 20:58 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Lantik Enam Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo (kiri) memberi selamat kepada Tri Rismaharini usai melantiknya sebagai Menteri Sosial di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) bakal mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk melakukan pembenahan di lingkungan Kementerian Sosial

"Iya sebetulnya saya enggak mau ngomong detail. Karena itupun akan saya lakukan, tapi paling penting adalah bagaimana kontrol keuangan itu bisa dilakukan dengan tepat," ujarnya di Surabaya, Jumat (25/12/2020). 

Risma mengungkapkan, bersih-bersih ditubuh Kementerian Sosial tidaklah mudah. Sebab menurutnya anggaran Non-APBN yang cukup besar. 

"Kementerian sosial itu ternyata bukan hanya ngelola yang APBN, ternyata ada beberapa anggaran yang jumlahnya besar, termasuk izin-izin melakukan donasi dan sebagainya," ucap dia. 

Menurut Risma, hampir seperberapa dikelola APBN. Yang non APBN itu juga besar sekali.

"Saya belum tahu persis, kemarin saya hanya serah terima sebentar, ketemu dengan para pejabatnya, kemudian saya sowan ke Bu Mega kemudian setelah itu saya kembali ke Surabaya," ujar politikus PDI Perjuangan itu. 

Dikonfirmasi mengenai pengawasan anggaran, Mensos Risma mengaku sudah menyiapkan agar kinerja Kementerian Sosial menjadi lebih baik kedepan.

"Ada lah, kalau tak sampaikan nanti ndak itu. Soalnya saya butuh internal, ada caranya," ucapnya.

Mensos Risma menegaskan, jika ingin tata kelola menjadi baik. Menurutnya yang ada didalam harus baik. Begitu juga sebaliknya, kalau tata kelolanya tidak baik, outputnya pun menjadi tidak baik. 

"Oh ya ndak bisa, kalau mau baik, itu harus keluar baik, itu di dalam harus baik. Nggak bisa percaya omongan saya. Ndak bisa kalau didalam ndak baik, keluar itu nggak akan baik. Pasti itu. Jadi memang nggak bisa paralel begini, tapi kan nggak bisa saya nunggu ini sampai baik. Padahal di lapangan membutuhkan. Jadi harus paralel begitu," ujarnya. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tata Kelola Jadi Prioritas

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tata kelola yang baik, lanjut Risma, pasti akan menghasilkan output yang bagus. Tapi kalau tata kelolanya amburadul pasti outputnya jelek.

Karena itu, tata kelolanya itu yang harus diperbarui, harus dikelola dengan betul. 

Menurut Risma, mulai tata kelola managmen, sistem dan semuanya harus diperbaiki. Meski Risma mengaku tidak mudah, ia mengaku akan melakukannya. 

"Tata kelola, manajemennya untuk pengelolaan, semua sistem itu harus diperbaiki. Memang berat. Saya tahu itu tidak mudah. Tapi kan harus saya lakukan karena ini ngelola uang amanah rakyat luar biasa besarnya. Besar lho duitnya," ucap dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya