BNPB Kerahkan Helikopter Salurkan Bantuan di Desa Terisolir Gempa Sulbar

Dody Ruswandi menyebut bahwa pengerahan helikopter sangat efektif dalam menjangkau warga desa yang sulit dijangkau.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Jan 2021, 20:23 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 20:18 WIB
Helikopter BNPB NTT bawah bantuan logistik penanggualangan covid 19, mendarat di lapangan umum Kota Baru. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)
Helikopter BNPB. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan empat helikopter untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke desa-desa yang terisolir pascagempa dengan magnitudo 6,2 di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar). Helikopter mendistribusikan sejumlah bantuan ke desa-desa yang sulit dijangkau transportasi darat.

BNPB mengerahkan empat jenis helikopter Eurocopter tipe EC130B4 dan EC155, Mi-8 dan Chinook selama operasi penanganan darurat gempa di sana. Pada hari ini, Rabu (27/1/2021), tiga helikopter mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa desa di sejumlah kecamatan, sedangkan helikopter Chinook menurunkan logistik bantuan ke gudang TNI AU di Bandar Udara Tampa Padang.

Tiga helikopter mendistribusikan bantuan di wilayah Desa Kampung Baru, Kopeang dan Bela (Kecamatan Tapalang), Desa Popenga Atas (Ulumanda), Desa Lemo-lemo (Pangale), Desa Salogota (Budong-budong) dan Desa Pangasahan (Tapalang Barat).

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi menyebut bahwa pengerahan helikopter sangat efektif dalam menjangkau warga desa yang sulit dijangkau.

"Dengan pengerahan helikopter, warga desa-desa di wilayah terisolir sudah dapat mengakses bantuan. Operasi udara ini merupakan sinergitas semua pihak, khususnya TNI," ujar Dody melalui keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).

Jenis bantuan yang diberikan dalam operasi tersebut beragam, seperti beras, mi instan, air mineral, masker dan perlengkapan bayi. Bantuan tersebut berasal dari Lembaga dan para donatur yang terkonsentrasikan di gudang yang dikoordinasikan oleh TNI AU.

Dody menambahkan untuk mendukung operasi udara, BNPB sempat mengerahkan helikopter Super Puma yang menggantikan dua helikopter yang melakukan perawatan rutin pada Minggu (24/1/2021). Pada saat itu, pengerahan helikopter sangat penting karena banyak warga membutuhkan bantuan.

"Sejak awal pasca gempa BNPB mendukung pos komando penanganan darurat, salah satunya pengerahan helikopter. Pengaturan pesawat dan helikopter didukung TNI AU yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, BMKG dan operator helikopter BNPB," sebutnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Helikopter dan Pesawat

Sehari sebelumnya, Selasa (26/1/2021), tiga helikopter BNPB dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan kepada warga di beberapa desa. Pesawat jenis PK URR melakukan 6 sorti menuju ke Desa Popenga, Popenga Atas, Kalobang, Kopeang dan Kampung Baru. Helikopter jenis RA-24699 melakukan 4 sorti ke Desa Kalobang, Lemo-lemo, Kabiraan dan Kampung Baru. Sedangkan helikopter jenis PK-TPF melakukan 5 sorti dengan pengiriman bantuan ke Desa Kopeang, Paku, Kabiraan, Kalobang dan Popenga.

Data sementara hingga 27 Januari 2021, operasi udara mengoptimalkan pengiriman dan pendistribusian bantuan logistik untuk penanganan darurat bencana gempa M6,2 Sulbar. Total barang masuk dengan pesawat dan helikopter sebanyak 304.944 kg, sedangkan barang keluar yang telah difasilitasi dengan beberapa helikopter berjumlah 111.900 kilogram. Operasi Udara ini merupakan sinergitas semua pihak, terutama kerjasama yang baik antara BNPB dan TNI AU.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya