Liputan6.com, Jakarta - Bupati Blora terpilih Arief Rohman menyatakan, langkah pertama yang akan dilakukan pada masa jabatannya adalah melakukan penataan reformasi birokrasi. Hal itu akan dilakukan Arief usai resmi dilantik pada pertengahan Februari 2021.
"Kita awali dengan reformasi birokrasi, kita bangun pelayanan publik termasuk memetakan masalah yang masih menjadi warisan kepemimpinan sebelumnya," kata Arief saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga
Arief mengakui, masalah kemiskinan di Blora masih menjadi prioritasnya. Karenanya, mengembangkan potensi lokal, melalui peternakan, pertanian, dan wisata dinilai Arief menjadi solusi mendongkrak kelas ekonomi masyarakat Blora di tengah pandemi.
Advertisement
"Kan wilayah Blora ini 48% hutan jati, Blora ini juga penghasil migas dan jati. Kita juga kembangkan potensi wisata dengan membangun bandara yang akan dioperasikan rencananya tahun ini," optimis Arief.
Terkait penanganan pandemi Covid-19, Arief menyatakn siap mendorong gerakan edukasi kepada masyarakat di Blora. Sebab diakuinya, kesadaran terhadap Covid-19 oleh masyarakat Blora belum terlihat.
"Kita mau gandeng keterlibatan relawan, siapkan rumah sakit dan kamar, kita coba lakukan pemetaan terhadap mereka yang OTG dan punya penyakit bawaan jadi tidak dicampur, karena di desa ini tidak terlalu ngaruh ya Covid-19, makanya kita harus edukasi," dia menandasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dilantik 17 Februari 2021
Diketahui, Arief Rohman memenangkan kontestasi pemilihan Bupati Blora dalam Pilkada 2020. Arief berpasangan dengan Tri Yuli Setyowati dan rencananya akan dilantik pada 17 Februari 2021.
Arief dan Tri Yuli berhasil unggul dari dua pesaingnya, yakni Dwi Astutingsih-Riza Yuda dan Umi Kulsum-Agus Sugiyanto. Arief Rohman sendiri merupakan Wakil Bupati petahana yang maju mencalonkan diri menjadi Bupati Blora pada kontestasi Pilkada 2020.
Advertisement