Jokowi: 2 Orang yang Terpapar Varian Baru Corona B117 Kini Sudah Negatif

Walaupun begitu Jokowi meminta agar masyarakat tetap waspada. Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2021, 22:09 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 22:09 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar masyakarta tidak perlu khawatir dengan munculnya varian baru Covid-19 B117 asal Inggris. Mutasi dari virus SARS-CoV-2. Sebab kata dia hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian tersebut lebih mematikan.

"Saya mengimbau untuk tidak perlu khawatir karena ditemukan dua kasus positif mutasi virus corona dari inggris atau B117 dua orang saat ini sudah negatif dan belum ada penelitian yang menunjukan bahwa varian baru ini lebih mematikan," kata Jokowi dalam akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

Walaupun begitu Jokowi meminta agar masyarakat tetap waspada. Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat.

"Pencegahan agar tidak tertular virus varian baru ini mari kita tetap berdisiplin dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," ungkapnya.

Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengakui pemerintah tidak bisa menutup seluruh akses perjalanan internasional sehingga varian baru Covid-19 B117 bisa masuk Indonesia.

"Dunia ini saling berkaitan dan kita tidak bisa selamanya melumpuhkan mobilisasi yang juga mengancam sektor sosial ekonomi lainnya dan secara diplomasi Indonesia memiliki perjanjian perjalanan dengan beberapa negara," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (3/2).

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembelajaran Berharga

Masuknya varian baru Covid-19 B117 ke Indonesia menjadi pembelajaran berharga. Wiku mengatakan ke depan pemerintah perlu mengintensifkan upaya antisipatif terhadap imported case Covid-19 di pintu masuk Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan tingkat akurasi dari alat testing Covid-19. Kemudian prosedur karantina dan perawatan bagi pelaku perjalanan internasional.

"Serta pelaksanaan dari whole genome sequencing yang lebih holistik dan realtime," sambungnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya