Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Tatang Komara mengatakan pihaknya tidak mengetahui soal kegiatan siswa SMP yang mengalami kecelakaan bus di Sumedang, Jawa Barat.
"Disdikbud tidak mengetahui sama sekali ada kegiatan sekolah yang melibatkan siswa. Hingga terjadi kecelakaan yang memakan banyak korban," kata Tatang saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (11/3/2021).
Dia hanya menuturkan, baru mengetahui dari pihak yayasan bahwa ada kegiatan ziarah. Yang kemudian menyebabkan kecelakaan bus.
Advertisement
"Berdasarkan informasi pihak keluarga Yayasan, bahwa kegiatan itu adalah ziarah," tutur Tatang.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto menyebutkan ada dua korban tambahan yang meninggal dunia dalam kecelakaan bus tersebut.
Dengan adanya tambahan dua korban meninggal dunia, sejauh ini total ada 29 orang yang meninggal dalam peristiwa itu.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemkad Subang Tanggung Biaya Perawatan
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Subang, Asep Nuroni mengatakan, pihaknya memanggung biaya fasilitas kesehatan para korban yang selamat dalam peristiwa kecelakaan bus di Sumedang, Jawa Barat.
"Kami menanggung biaya perawatan korban, baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan yang terdekat di sana (Sumedang). Kita harus pastikan sampai mereka sembuh," kata dia seperti dilansir dari Antara, Kamis (11/3/2021).
Asep menuturkan, pihaknya sedang mengkaji anggaran guna membiayai fasilitas kesehatan para korban yang selamat dalam peristiwa kecelakaan bus tersebut.
Menurut dia, cerita korban yang selamat dari kecelakaan bus tersebut, rombongan hendak pulang ke Subang setelah berziarah dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
"Saat kecelakaan berlangsung. Namun nahas, saat melintasi Tanjakan Cae Wado, bus itu oleng hingga terjun ke jurang," kata Asep.
Â
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement