Mahfud Md Minta Masyarakat Maklum Polisi Tidak Cepat Ungkap Kasus Terorisme

Pemerintah, menurut Mahfud Md sudah menugaskan aparat terkait memburu jaringan dan semua pihak-pihak yang terlibat aksi terorisme di Katedral Makassar

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2021, 20:42 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 20:42 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud Md meminta masyarakat maklum dengan kinerja aparat menangani terorisme tidak cepat mengungkap jaringan atau pelaku terlibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Sebab, penanganan terorisme harus berhati-hati.

"Masyarakat harus maklum jika aparat hukum atau lembaga yang ditugaskan untuk menghadapi terorisme ini harus berhati-hati. Jadi masyarakat tidak perlu buru-buru kok belum diumumkan, kok belum ditangkap," kata Mahfud dalam konferensi pers, Minggu (28/3).

Mahfud bilang, cara kerja teroris dan aparat berbeda. Teroris tidak punya aturan, aparat bekerja sesuai undang-undang. Sehingga tidak bisa asal tangkap atau asal tuduh.

"Tetapi pemerintah atau aparat yang ditugaskan masalah terorisme ini, itu sudah mempunyai SOP untuk bekerja secepat-cepatnya agar masyarakat tidak terlalu lama menyampaikan pertanyaan-pertanyaan," katanya.

Pemerintah, menurut Mahfud Md sudah menugaskan aparat terkait memburu jaringan dan semua pihak-pihak yang terlibat aksi teror bunuh diri tersebut.

Saat ini, Mahfud mengatakan, belum ada kaitan dengan penangkapan teroris sebelum peristiwa ini terjadi.

"Belum dikaitkan dengan penangkapan lain sebelumnya. Jaringan siapa pelaku siapa nanti dianalisis," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Perintah Jokowi ke Kapolri

Penjagaan Ketat Gereja Katedral Makassar Pasca Ledakan Bom
Petugas polisi berjaga di dekat sebuah gereja tempat ledakan meledak di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan diduga bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021). (AP Photo/Yusuf Wahil)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengungkap kasus ini hingga tuntas.

"Saya sudah memerintahkan kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Minggu (28/3/2021).

Menurut Jokowi, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tak bisa ditolerir. Dia juga menyatakan aksi terorisme tak berkaitan dengan agama. Sebab, semua agama menolak keberadaan terorisme.

"Seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini, dan saya meminta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut," kata Jokowi.

Jokowi pun mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama memerangi aksi teror.

"Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nikai ketuhanan dan menjunjung nilai-nilai kebhinekaan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya