Gerhana Bulan Total Malam Ini, Catat Waktu Terbaik Menyaksikannya

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi, fenomena gerhana bulan total atau super blood moon akan terjadi malam nanti.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Mei 2021, 12:23 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2021, 09:47 WIB
Gerhana Bulan Total di Berbagai Negara
Bulan tampak berwarna merah darah saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di Bernkastel-Kues, Jerman, Jumat (27/7). Gerhana bulan yang terlama pada abad ini dapat disaksikan di seluruh dunia dengan mata telanjang. (Harald Tittel/dpa via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi, fenomena gerhana bulan total atau super blood moon akan terjadi malam nanti. Menurut BMKG, beberapa wilayah di Indonesia dapat dipastikan menyaksikan fenomena yang diperkirakan baru akan kembali terjadi pada 2033 ini.

"Fenomena super blood moon terjadi karena posisi matahari-bumi-bulan sejajar. Hal itu menempatkan bulan berada di umbra bumi sehingga menyebabkan puncak gerhana total," tulis keterangan BMKG dalam situs resminya, Rabu (26/5/2021).

BMKG menyatakan, pada fenomena gerhana bulan total ini, bulan akan terlihat berwarna merah. Sebab posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perige), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa.

"Sehingga sering disebut dengan Super Moon," jelas BMKG.

BMKG pun kemudian merilis rentang waktu antar fase fenomena gerhana bulan total ini di tiap-tiap wilayah di Indonesia hingga mencapai titik sempurna.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berikut informasi pengamatannya:

1. Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB , 16.46.12 WITA , 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

2. Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB , 17.44.38 WITA ,18.44.38 3 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

3. Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB , 19.09.21 WITA , 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

5. Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB , 19.28.05 WITA , 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

6. Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB , 20.52.48 WITA , 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB , 21.51.14 WITA , 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya