Viral Pasien Covid-19 Mengamuk, Ini Penjelasan RSUD Pasar Minggu

Seorang pasien Covid-19 mengamuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 24 Jun 2021, 18:26 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 18:25 WIB
Wagub DKI Cek RSUD Pasar Minggu
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (tengah) berbincang dengan dokter spesialis paru dr M Yanuar (kiri) dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti, MKM saat meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) khusus Covid-19 di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pasien Covid-19 mengamuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Insiden tersebut diabadikan oleh penghuni rumah sakit melalui kamera telepon genggam hingga videonya viral.

Direktur RSUD Pasar Minggu Yudi Amiarno menerangkan, pasien atas nama tuan X (38) datang pertama kali ke IGD RSUD Pasar Minggu pada Jumat, 18 Juni 2021 pukul 10.00 WIB.

Saat itu, ia membawa hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR) yang menunjukkan positif Covid-19. Pasien kemudian ditangani sesuai dengan SOP penanganan Covid-19.

"Kami lakukan asesmen dan dipindahkan ke ruang transit pada pukul 14.00 WIB untuk dilanjutkan tata laksana sesuai pedoman. Kondisi ruang transit saat itu dalam keadaan penuh," ujar dia dalam keterangan, Kamis (24/6/2021).

Yudi tidak menjelaskan secara lebih lanjut terkait penempatan tuan X di RSUD Pasar Minggu. Dia hanya menerangkan, keesokan harinya tuan X tiba-tiba menyerang petugas secara verbal maupun motorik.

"Petugas saat itu berusaha menenangkan pasien. Petugas melakukan edukasi namun pasien tetap tidak kooperatif dan tetap berusaha menyerang petugas," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Meminta Bantuan Petugas Sekuriti

Viral pasien Covid-19 mengamuk di IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Istimewa)
Viral pasien Covid-19 mengamuk di IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Istimewa)

Yudi menuturkan, dokter memutuskan meminta bantuan petugas sekuriti. Yudi mengatakan, posisi petugas sekuriti saat itu sedang berada luar zona merah.

"Karena kondisi pasien terus tidak tenang sekuriti akhirnya masuk ke dalam zona merah tanpa sempat menggunakan APD level 3," ujar dia.

Yudi mengatakan, akibat ulah dari pasien tersebut hazmat yang digunakan oleh dokter jaga saat itu sobek.

"Sehingga dokter segera mengganti hazmat," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya