Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan akan mengizinkan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah apabila kasus Covid-19Â di Indonesia sudah mereda. Dia mengatakan, kasus Covid-19 yang naik signifikan membuat pemerintah terpaksa mengerem terlebih dahulu kebijakan pembelajaran tatap muka.
"Nanti kalau Covid-nya sudah mereda, kita akan membuka, memperbolehkan belajar tatap muka lagi di seluruh sekolah yang ada di Tanah Air," ujar Jokowi saat menyapa peserta vaksinasi Covid-19 untuk Pelajar SMP dan SMA secara virtual dalam Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7/2021).
Dia menyadari bahwa sudah banyak anak-anak yang sangat rindu dan ingin belajar tatap muka di sekolah. Jokowi menyebut pemerintah sendiri pun berencana membuka pembelajaran tatap muka pada Juli 2021.
Advertisement
Namun, kata dia, penyebaran virus Corona di Indonesia meningkat secara tiba-tiba sehingga pemerintah menunda pembukaan sekolah. Jokowi menuturkan kondisi ini pun juga dialami oleh negara-negara lainnya karena pandemi Covid-19.
"Saya mendengar anak-anak sudah ingin kembali sekolah tatap muka lagi, ingin ketemu teman-temannya, ingin ketemu belajar kelompok, ingin ketemu guru-gurunya. Semuanya punya keinginan seperti itu," jelas dia.
"Tapi kita semuanya harus hati-hati karena penyebaran Covid-19 masih terjadi, tidak hanya di negara kita, tapi juga negara-negara lain di seluruh dunia," sambung Jokowi.
Dia pun memahami banyak kendala yang dialami pelajar saat pembelajaran online atau daring. Kendati begitu, Jokowi meminta mereka tetap semangat menempuh ilmu di masa pandemi Covid-19.
"Terus belajar, jangan kendor. Kalau ada hal-hal yang mau ditanyakan belajar online, ditanyakan kepada bapak, ibu gurumu," ucap Jokowi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jokowi: Anak-anak Jangan Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Enggak Sakit Kok
Presiden Jokowi mengecek pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar SMP dan SMA secara virtual, Rabu (14/7/2021). Jokowi menyebut penyuntikan vaksin tak menimbulkan rasa sakit, sehingga anak-anak tidak perlu takut disuntik.
"Tadi saya sudah bicara tadi by phone dengan Arya (salah satu pelajar) yang sudah disuntik. Saya tanyakan sakit ndak? 'Ndak sakit, ndak sakit Pak'. Jadi anak-anak yang belum disuntik jangan takut, enggak sakit kok," kata Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa setidaknya ada 15.000 pelajar SMP dan 15.000 pelajar SMA di Indonesia yang mengikuti vaksinasi Covid-19 hari ini. Disamping itu, terdapat 19.000 masyarakat yang mengikuti program vaksinasi door to door atau dari rumah ke rumah.
Selain anak-anak, Jokowi meminta agar para guru dan petugas di sekolah juga dipastikan telah mendapat vaksinasi. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sekolah, khususnya saat pembelajaran tatap muka dimulai.
"Saya ingin hanya ingin menyampaikan agar setelah anak-anak semuanya divaksinasi, juga tolong dicek agar guru, petugas-petugas sekolah jangan sampai ada yang terlewat vaksinasinya," jelasnya.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi massal untuk anak-anak serta door to door merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat vaksinasi di Indonesia. Dengan begitu, herd immunity atau kekebalan komunal segera terbentuk.
"Kita ingin mendorong agar vaksinasi ini semuanya bisa dipercepat sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan kita bisa terhindar dari Covid-19," ucap Jokowi.
Advertisement