Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa pihaknya memperbaiki berbagai tes dalam seleksi penerimaan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Termasuk salah satunya tes keperawanan.
"Kemudian hymen atau selaput dara. Tadinya juga merupakan suatu penilaian. Hymennya utuh atau hymen rupturnya sebagian, atau hymen ruptur yang sampai habis. Sekarang nggak ada lagi penilaian itu," tutur Andika kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).
Andika menyebut, dalam tes seleksi penerimaan sebelumnya ada pemeriksaan ginekologi untuk pengecekan abdomen atau perut, genitalia luar, dan genitalia dalam. Namun untuk sekarang juga turut mengalami perubahan.
Advertisement
"Nah ginekologi yang lama itu pada untuk proses pemeriksaan panggul ya dengan misalnya genitalia itu ada pemeriksaan genitalia luar. Nah, dan ada yang lain lagi termasuk pemeriksaan inspeksi vagina dan servic," jelas dia.
"Sekarang nggak ada lagi pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks tidak ada lagi. Tapi pemeriksaan genitalia luar, abdomen, genitalia dalam tetap. Tetapi tanpa melibatkan tadi, inspeksi secara khusus ke serviks dan vagina," sambung Andika.
Dia menyatakan bahwa rekrutmen Kowad kali ini telah mengalami sejumlah perubahan. Yang pasti, penyempurnaan materi seleksi khususnya dari sisi kesehatan akan lebih fokus pada mengantisipasi terjadinya insiden kehilangan nyawa dari prajurit yang mengikuti pelatihan.
"Nah kita itu memperbaiki dalam hal rekrutmen. Itu awal Mei kemarin. Jadi kita bahas dalam hal rekrutmen apa yang perlu, apa yang kurang pas, kemudian harus kita perbaiki. Jadi dalam hal rekrutmen, seleksi, baik prajurit pria ataupun wanita. Baik itu mulai dari tingkat yang terbawah, tamtama, bintara, maupun perwira. Itu kita bahas, kita evaluasi, dan kita perbaiki," Andika menandaskan.
Fokus Kemampuan Prajurit
Sebelumnya, KSAD Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan agar jajarannya tak lagi melakukan tes kesehatan yang tidak terkait dengan kemampuan prajurit.
"Kita fokus tidak ada lagi pemeriksaan di luar tujuan, dan tujuan rekrutmen tadi adalah seleksinya antara lain agar yang diterima itu bisa mengikuti pendidikan pertama, yang berarti hubungannya dengan mayoritas fisik," tutur Andika dalam video yang diunggah akun Youtube TNI AD Jumat 6 Agustus lalu, seperti dikutip Liputan6.com, Senin (9/8/2021).
"Oleh karena itu, ada hal-hal yang memang peserta ini harus memenuhi, tetapi ada juga hal-hal yang tidak relevan, tidak ada hubungannya, dan itu tidak lagi dilakukan pemeriksaan," lanjut dia.
Andika meminta jajarannya dapat mengetahui perubahan aturan tersebut, khususnya Pusat Kesehatan TNI AD hingga ke rumah sakit. Sehingga ke depan, dalam proses pendidikan Kowad tidak ada lagi tes yang tidak relevan untuk dilakukan.
Â
Advertisement