BMKG: Wilayah Pegunungan Paling Rawan Timbulkan Korban Saat Bali Gempa

BMKG mengingatkan gempa besar yang mengguncang Pulau Dewata pada 1917 silam, yang menyebabkan longsoran di wilayah pegunungan tengah Bali.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Okt 2021, 13:32 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2021, 13:31 WIB
Gempa Magnitudo 4,8 di Bali
Seorang pria berdiri di dekat rumahnya yang rusak akibat gempa di Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021). Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR terjadi di darat pada jarak delapan kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km pada Sabtu pukul 04.18 Wita. (AP Photo/Andi Husein)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan, setiap terjadi gempa di Pulau Bali, daerah yang paling rawan menimbulkan korban jiwa adalah di pegunungan tengah Bali.

Sebut saja saat peristiwa gempa besar yang mengguncang Pulau Dewata itu pada 1917 silam. Gempa tersebut menyebabkan banyak daerah di pegunungan tengah Bali mengalami longsor.

"Sejak zaman dulu setiap terjadi gempa kuat di Bali maka dampak kerusakan dan korban jiwa terbanyak di pegunungan tengah Bali, dari Bali barat hingga Gunung Agung di timur. Sebagai contoh Gempa Bali 21 Januari 1917 yang terjadi pada pukul 06.50 waktu setempat, terjadi gempa yang pusatnya menurut seismograf Wiechert di Jakarta terletak di sebelah tenggara Pulau Bali," tulis Daryoni dalam akun Instagram pribadinya, Sabtu (16/10/2021).

"Dampak gempa kuat ini menyebabkan terjadinya banyak daerah mengalami longsoran yang mengubur rumah-rumah dan penghuninya," lanjut Daryoni.

Dia mencatat, setidaknya 80 persen dari jumlah korban gempa kala itu diakibtkan oleh longsoran.

"Sekitar 80% dari jumlah korban gempa bumi saat itu disebabkan oleh longsoran. Tercatat 1.500 orang meninggal, 64.000 tempat tinggal termasuk beberapa istana, 10.000 lumbung beras, dan 2.431 pura termasuk Pura Besakih mengalami kerusakan," tulisnya. 

Gempa M 4,8 di Karangasem Bali

Gempa Magnitudo 4,8 di Bali
Rumah-rumah yang runtuh setelah gempa bumi yang terjadi di Karangasem, Bali, Sabtu (16/10/2021). Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 SR terjadi di darat pada jarak delapan kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km pada Sabtu pukul 04.18 Wita. (Handout / BALI BPBD / AFP)

Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali pada Sabtu dini hari pukul 03.18 WIB (16/10/2021).

Gempa tersebut menimbulkan kerusakan bangunan di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.

Selain itu, gempa juga memicu dampak ikutan (collateral hazard) seperti longsoran dan runtuhan batu di beberapa tempat.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya