Jaksa Kejati Lampung Diduga Intimidasi Jurnalis Suara.com Terkait Konfirmasi Suap

Pertemuan itu membawa jaksa A memutuskan untuk mengajak Amri naik ke ruangannya di lantai 2 salah satu gedung di Kejati Lampung.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Okt 2021, 16:34 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 16:34 WIB
Demo Tolak Kekerasan terhadap Wartawan
Seorang wartawan membentangkan poster saat aksi solidaritas tolak kekerasan terhadap jurnalis di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (14/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Seorang jurnalis dari Suara.com atas nama Ahmad Amri mengaku mengalami intimidasi saat melakukan peliputan di Kantor Kejaksaan Tinggi Lampung, Jumat (22/10/2021) pagi. Adapun terduga pelaku tindakan arogan tersebut merupakan jaksa Kejati Lampung berinisial A.

Amri awalnya bermaksud melakukan konfirmasi berita terkait adanya dugaan seorang jaksa menerima uang dari keluarga terpidana kasus illegal logging. Dia lantas mewawancarai istri dari terpidana yakni Desi Sefrilla.

Dalam wawancara tersebut, Desi menyebut telah menyetor sejumlah uang kepada seseorang yang mengaku sebagai jaksa berinisial A. Uang tersebut disetor demi meringankan hukuman suaminya.

Namun nyatanya hukuman atas suaminya tidak berkurang. Dari situ, Desi kemudian melaporkan kasus penipuan yang diduga dilakukan jaksa A ke Polres Pringsewu.

Amri meneruskan temuannya itu dengan berupaya mengonfirmasi kepada jaksa A lewat pesan singkat Whatsapp pada Jumat (22/10/2021). Dia membahas terkait pelaporan Desi di Polres Pringsewu.

Hanya saja, jaksa A tidak merespons konfirmasi Amri. Dari situ, dirinya memutuskan datang ke Kantor Kejati Lampung untuk mewawancarai Bagian Penerangan Hukum Kejati Lampung.

Ketika masih menunggu proses wawancara, Amri melihat jaksa A berjalan di halaman Kantor Kejati Lampung. Dia pun langsung bergegas mengejar jaksa A demi mendapatkan konfirmasi.

Pertemuan itu membawa jaksa A memutuskan untuk mengajak Amri naik ke ruangannya di lantai 2 salah satu gedung di Kejati Lampung. Jaksa A kemudian meminta Amri untuk menitipkan barang bawaan, termasuk ponselnya ke pos penjagaan.

Amri sempat menolak ponselnya diititipkan karena merupakan bagian dari alat kerjanya sebagai wartawan. Hanya saja, jaksa A menegaskan hal tersebut merupakan aturan yang harus dipenuhi bila hendak masuk ke gedung Kejati Lampung.

Akhirnya, Amri memutuskan untuk menitipkan semua barang bawaannya ke Pos Penjagaan.

Di dalam ruangan lantai 2, jaksa A diduga malah mengintimidasi Amri. Jaksa A mengatakan sudah mengambil tangkapan layar atau screenshoot pesan Whastapp Amri dan telah berkonsultasi dengan bagian Cyber Polda Lampung.

 

Mengaku Mencari Amri

Menurut jaksa A, pesan yang dikirim Amri bisa dikenakan dengan UU ITE. Selain itu, Jaksa A mengatakan akan ada dua orang yang nantinya menelepon Amri.

Jaksa A juga mengaku memang mencari Amri bersama dua orang lainnya perihal pesan Whatsapp yang dikirim sebelumnya yakni permintaan konfirmasi terkait masalah jual beli perkara yang diduga melibatkan jaksa A.

"Saya sudah cari-cari kamu sama dua orang tapi ga ketemu," kata Amri menirukan perkataan jaksa A.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya