350 Ribu Lebih Vaksin Covid-19 Pfizer Tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang

358.020 dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia. Ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-109 di Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2021, 13:23 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2021, 18:35 WIB
Indonesia Kedatangan Vaksin Pfizer
Indonesia kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-103, yang tiba Kamis. 28 Oktober 2021 berupa vaksin Pfizer berjumlah 677.430 dosis. (Dok Amiriyandi/InfoPublik/Kominfo)

Liputan6.com, Jakarta 358.020 dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia. Ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-109 di Tanah Air. Vaksin dalam bentuk jadi ini tiba melalui Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, Minggu (31/10/2021).

"Dengan kedatangan 358.020 dosis vaksin ini, maka Indonesia telah kedatangan 313.513.380 dosis dari berbagai merek. Baik vaksin jadi maupun masih berupa bahan baku atau bulk," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Minggu (31/10/2021).

Dia mengatakan, peningkatan capaian vaksinasi di daerah-daerah menjadi elemen penting untuk membangun herd immunity atau kekebalan kelompok di negeri ini. Untuk itu, pemerintah terus mengoptimalkan percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia hingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar.

Menurut dia, dari jumlah sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720, hingga Minggu 31 Oktober 2021 pukul 12.00 WIB, jumlah total vaksinasi dosis 1 sebanyak 119.662.248 dosis atau 57,46%. Sedangkan, total vaksinasi dosis 2 mencapai 73.698.983 atau 35,39%.

"Percepatan dan perluasan program vaksinasi mutlak mesti dilakukan di semua daerah. Karenanya,dibutuhkan ketersediaan stok vaksin di daerah-daerah," tegas Usman.

 

Terus Amankan Stok Vaksin Nasional

Usman mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dalam mengamankan stok vaksin dan mempercepat distribusinya ke seluruh Indonesia. Termasuk mempercepat akses serta pemerataan berbagai jenis/merek vaksin bagi seluruh masyarakat.

Meski begitu, Usman menegaskan, keberhasilan vaksinasi membutuhkan partisipasi masyarakat. Pemerintah tidak bosan mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi dan tidak perlu pilih-pilih vaksin lantaran semua vaksin aman dan berkhasiat.

Usman melanjutkan, pemerintah terus mendorong pemerintah daerah terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi. Terutama untuk kelompok masyarakat rentan seperti kelompok lansia.

"Ayo ikut vaksinasi, ajak orang tua, keluarga, sanak saudara yang belum divaksin," imbuh Usman.

Seiring upaya percepatan vaksinasi, Usman tetap mengingatkan, agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. "Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari COVID-19, patuhi proses terutama pada saat kita melakukan aktivitas di ruang publik," ujarnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya