Liputan6.com, Jakarta - Duka mendalam atas wafatnya Wali Kota Bandung Oded M Danial, juga dirasakan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie.
Saat mendapat kabar duka tersebut, Benyamin mengaku shock. Sebab, sehari sebelum kepergian almarhum Wali Kota Bandung itu, keduanya sempat bertemu dan duduk bersebelahan dalam kegiatan Hari Antikorupsi yang diselenggarakan KPK, Kamis, 9 Desember 2021.
Advertisement
Baca Juga
"Saya dikabari kawan via whatsapp. Saya sangat sedih, kehilangan, karena kami sangat akrab, bukan sekedar sebagai abdi negara saja tapi sebagai sesama muslim dan sebagai sesama anak bangsa," tutur Benyamin, Jumat (10/12/2021).
Benyamin pun berani bersaksi, bila almarhum selama hidupnya adalah sosok yang sangat baik, pimpinan yang amanah, dan soleh.
Saat bertemu di Gedung KPK pun, Benyamin mengaku hanya ngobrol santai biasa karena sudah lama tidak bertemu. Dan tidak memiliki firasat apapun bila almarhum akan pergi selamanya.
"Kemarin itu kami ngobrol ringan saja, karena memang sudah lama enggak ketemu. Tidak ada tanda-tanda beliau akan pergi selamanya, beliau sehat dan ceria," ungkap Benyamin Davnie.
Oded M Danial Meninggal, Terindikasi Serangan Jantung
Direktur Utama RS Muhammadiyah Kautsar Boesoiri mengungkapkan Wali Kota Bandung Oded M Danial telah meninggal dunia pada Jumat (10/12/2021) pukul 11.55 WIB. Dari hasil diagnosa, Oded terindikasi terkena serangan jantung.
Kautsar menyatakan, Oded M Danial datang pukul 11.45 WIB diantar menggunakan ambulans. Saat tiba di rumah sakit, Oded sudah menggunakan oksigen untuk bantuan pernapasan.
"Beliau datang dari Mujahidin menggunakan ambulans dan sudah terpasang oksigen itu pukul 11.45 dan langsung masuk UDG," kata Kautsar dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Saat masuk ke UGD, sambung Kautsar, kondisi tubuh Oded M Danial sudah menunjukkan sejumlah tanda-tanda telah meninggal dunia.
"Diperiksa nadinya sudah tidak teraba, dan pupilnya sudah melebar, itu adalah tanda tanda beliau tidak ada. Kalau mendesak gitu kemungkinan jantung," ujarnya.
Menurut Kautsar, kendati sudah tampak indikasi sudah meninggal dunia tim medis RS Muhammadiyah tetap berusaha maksimal dengan resusitasi jantung paru. Namun dalam kurun waktu 10 menit tetap tidak menunjukan perkembangan.
Advertisement