Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan mengumumkan sosok pengisi jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), setelah dua bulan kosong sejak Jenderal TNI Dudung Abdurachman, diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 17 November 2021.
Andika sendiri telah bertandang ke Istana Negara menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyetor kandidat layak atas posisi tersebut pada Rabu, 17 November 2021.
Advertisement
Baca Juga
"Itu diputuskan beliau, kami hanya menyiapkan data, yang memutuskan Presiden. Saya hanya bertugas menyiapkan data beliau silakan memilih sesuai yang eligible," kata Andika di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat itu, dia enggan menyebut siapa saja perwira tinggi TNI yang akan menjadi Pangkostrad. Hanya saja, diakuinya banyak perwira TNI yang terbilang berhak dan memiliki kompetensi menjadi Pangkostrad.
"Saya akan lapor ke Presiden karena ini hubungannya dengan Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi), karena ini kan mekanismenya lewat Wanjakti," kata dia.
Menurut dia, Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) TNI kali ini agak berbeda. Hal itu disampaikannya usai pertemuannya dengan Jaksa Agung.
"Karena apa, karena kami ingin mewujudkan jabatan-jabatan yang memang sudah ada legalitasnya sejak tahun 2019. Jadi 2019 yang lalu bulan Oktober itu sudah ada Peraturan Presiden Nomor 66 tentang struktur organisasi TNI yang terakhir. Nah yang berlaku sampai saat ini adalah yang terakhir itu," tutur Andika Perkasa di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Jumat 14 Januari 2022.
Diumumkan Malam Ini
Andika mengatakan, di dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 ada beberapa jabatan, termasuk di antaranya 28 jabatan tambahan baru yang belum direalisasikan. Antara lain pembentukan Komando Armada Republik Indonesia di bawah TNI Angkatan Laut yang dikomandani oleh perwira bintang 3, bintang 2, dan seterusnya, hingga total ada 14 jabatan perwira tinggi.
"Begitu juga dengan Angkatan Udara, ada organisasi baru yang namanya Komando Operasi Udara Nasional. Nah ini juga dikepalai oleh perwira tinggi bintang 3 dengan total 12 perwira tinggi. Belum lagi ada 3 badan pelaksana pusat TNI baru yang dikepalai oleh bintang 2 untuk pusat psikologi TNI, kemudian pusat pengadaan TNI bintang 1, dan pusat reformasi birokrasi TNI," jelas dia.
Keseluruhannya memang sudah ada di dalam Perpres, namun belum ada peraturan turunan di bawahnya. Untuk itu, Andika menegaskan tengah mempercepat prosesnya agar dapat segera dikeluarkan seluruhnya oleh Wanjakti diperkirakan seminggu ke depan.
"Jadi sampai hari ini masih ada peraturan-peraturan turunan dari Perpres yang memang harus kami penuhi untuk mewujudkan beberapa organisasi baru ini, termasuk penambahan jabatan. Sehingga total ada 28 jabatan baru mulai dari bintang 3 Angkatan Udara 1, bintang 3 Angkatan Laut 1, kemudian dua bintang 2 dengan seterusnya 25 bintang 1. Nah itu yang kemudian nanti akan kita keluarkan bersama-sama dengan beberapa jabatan yang memang sudah kosong, termasuk di antaranya Panglima Kostrad ya," Andika menandaskan.
Perkiraan Andika itu nyatanya bukanlah bualan. Dalam kurun waktu tersebut, Presiden Jokowi kemudian akhirnya mengaku sudah menyetujui nama Pangkostrad baru.
"Namanya sudah ada, silakan tanya ke Panglima TNI," kata Jokowi saat acara pertemuan dengan Pemimpin Redaksi Media Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu 19 Januari 2022.
Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menolak menyebutkan nama Pangkostrad baru. Dia menyerahkan pengumumannya kepada Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kemudian menegaskan telah mengantongi nama yang akan menempati posisi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Sosok tersebut rencananya diumumkan malam ini.
"Mudah-mudahan nanti malam. Paling lambat weekend ini," tutur Andika di Gedung MA, Jakarta Pusat, Jumat (21/1/2022).
Andika masih enggan menyebutkan siapa sosok yang akan menjabat sebagai Pangkostrad. Dia hanya memastikan nama tersebut sudah ada dan siap diumumkan ke publik.
"Sudah," kata Andika.
Advertisement
Nama yang Bermunculan
Ada beberapa jenderal bintang dua yang menjadi pembicaraan di publik setelah Panglima TNI memberikan bocoran Pangkostrad akan diisi oleh Mayor Jenderal (Mayjen).
Nama-nama yang muncul mulai dari Pangdam III/Siliwangi Mayjen Agus Subiyanto, Pangdam XI/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa hingga Pangdam Mulawarman Mayjen Teguh Pujo Rumekso.
Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis menilai, sangat mungkin menantu Luhut yakni Maruli duduk di posisi Pangkostrad.
"Mungkin saja ya. Saya nggak bisa sebut nama satu persatu (calonnya). Namun, siapapun yang menjadi calon tentu harus memiliki kriteria tertentu terutama dari pengalaman, latar belakang korps dan kapasitas," jelas Beni.
Kendati begitu, kata dia, peluang Maruli menjadi Pangkostrad cukup berat. Sebab, masih banyak jenderal TNI di atas angkatannya yang lebih mungkin.
Namun jika benar Maruli yang terpilih nantinya, menurut dia, hal itu lebih kepada faktor eksternal.
"Karena Maruli kan Angktan 92, kok bisa naik cepat karena ada pengaruh eksternal. Tentu ini bisa merusak sistem promosi di internal TNI dan tidak baik untuk kesolidan organisasi. Itu (analisa) bila dia (Maruli) jadi dipromosikan Pangkostrad," tutur dia.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebutkan sejumlah kandidat kuat yang bisa maju sebagai calon Pangkostrad.
Tiga di antaranya ialah Pangdam Kasuari Mayjen Nyoman Cantiasa, Pangdam Mulawarman Teguh Pudjo Rumekso, serta Pangdam Udayana Maruli Simanjuntak.
"Dari jajaran bintang dua misalnya ada nama Pangdam Kasuari Mayjen Nyoman Cantiasa, Pangdam Mulawarman Teguh Pudjo Rumekso, atau Pangdam Udayana Maruli Simanjuntak," kata Fahmi. Sementara itu, sempat ada momen Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampak bersama Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letjen Joni Supriyanto, saat akan bertolak ke Bandung, Jawa Barat melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Momen Jokowi dan Letjen Joni dibagikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden melalui dokumentasi foto kepada wartawan pada Senin, 17 Januari 2022. Diawali Jokowi yang turun dari kendaraannya dan langsung disambut hormat oleh Letjen Joni.
Selama berjalan menuju pesawat, Jokowi dan Letjen Joni tampak berbincang dan menyimak satu sama lain. Kebersamaan keduanya pun ditutup dengan sikap hormat.
Momen Kepala BAIS ikut melepas agenda kunjungan Presiden Jokowi sendiri terbilang jarang. Hal itu pun terjadi usai Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memperkirakan pengumuman pengisi kekosongan jabatan Pangkostrad yang akan disampaikan dalam sepekan ke depan, artinya minggu ini.