Analisis BMKG Soal Gempa yang Getarkan Ruteng NTT

Dalam beberapa hari ini, wilayah Ruteng NTT digetarkan beberapa gempa bumi. Ini analisis BMKG terkait peristiwa tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2022, 15:43 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 15:43 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 terjadi di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, hari ini pukul 13.18 WIB. Ini merupakan gempa kedua. Pada pukul 10.26 WIB tadi, Ruteng diguncang gempa bermagnitudo 4,9 di 73 Km Timur Laut Ruteng.

Sementara Senin (21/2/2022) kemarin, Ruteng tercatat diguncang gempa sebanyak lima kali. Gempa pertama terjadi pukul 19.35 WIB dengan magnitudo 5,8.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan dilihat dari gempa kemarin pukul 19.35 WIB, episenter terletak pada koordinat 8,12° LS ; 120,70° BT. Tepatnya di laut pada jarak 54 Km arah Timur Laut Ruteng dengan kedalaman 33 km.

Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya melalui pesan singkat yang diterima merdeka.com, Selasa (22/2).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gempa Tidak Berpotensi Tsunami

Menurut Daryono, gempa ini berdampak dan dirasakan di Labuan Bajo, Maumere, Ende, Soa, Ruteng dalam skala intensitas III MMI. Selanjutnya di Waingapu, dan Dompu dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Gempa yang mengguncang Manggarai ini meskipun dirasakan kuat tetapi belum berpotensi merusak.

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya