Liputan6.com, Jakarta - Rumah Tangga Kekaisaran Jepang akan meluncurkan saluran YouTube resminya pada 1 April 2025 untuk menampilkan kegiatan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako serta anggota keluarga kerajaan lainnya. Saluran Youtube yang akan dimulai pada pukul 10 pagi itu bertujuan untuk menjangkau kalangan muda, khususnya di Jepang.
Mereka menyatakan bahwa video yang akan dibagikan di saluran tersebut akan mencakup konferensi pers ulang tahun Kaisar Jepang dan video tentang tugas resmi pasangan kerajaan yang sudah diunggah di Instagram. "Kami berharap untuk menjangkau lebih banyak orang dengan meningkatkan platform untuk berbagi informasi," kata lembaga tersebut, dikutip dari Japan Today, Sabtu (29/3/2025).
Baca Juga
Meskipun bagian komentar video akan ditutup, lembaga tersebut mengatakan mereka menyambut pendapat dan pemikiran di situs web resminya, yang desainnya diperbarui secara signifikan pada Februari 2025. Inisiatif tersebut sudah dimulai sejak tahun lalu dengan meluncurkan akun Instagram resmi Kekaisaran Jepang, @kunaicho_jp, pada tahun lalu.
Advertisement
Tanggal peluncurannya akan tepat berusia satu tahun saat saluran YouTube kekaisaran dirilis nanti. Akun itu dibuat dengan harapan bisa menghilangkan citra kekaisaran yang tertutup dan menjangkau generasi muda di media sosial.
Instagram dipilih karena popularitasnya di kalangan anak muda. Hingga hari ini, akun terverifikasi itu sudah mengumpulkan lebih dari 1,9 juta pengikut. Meski berharap dianggap lebih terbuka, akun tersebut tidak membuka kolom komentar. Warganet hanya bisa menekan tombol 'like.'
Unggahan Pertama Kekaisaran Jepang di Instagram
Saat dirilis pertama kali, mengutip AP, Selasa, 2 April 2024, Badan Rumah Tangga Kekaisaran, sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas urusan keluarga, mengunggah 60 foto dan lima video yang menunjukkan penampilan publik Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako selama tiga bulan terakhir. Institusi itu ingin masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tugas resmi keluarga bangsawan Jepang.
Foto pertama yang dipublikasikan adalah potret Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako duduk di sofa bersama putri mereka yang saat itu berusia 22 tahun, Putri Aiko. Semuanya tersenyum saat merayakan Tahun Baru. Unggahan lain mencakup pertemuan pasangan Kekaisaran dengan pejabat asing, termasuk Putra Mahkota Brunei Haji Al-Muhtadee Billah beserta istrinya.
Video Kaisar Naruhito yang menyapa warga saat perayaan ulang tahunnya pada 23 Februari 2024 bahkan telah ditonton lebih dari 21 ribu kali dalam waktu kurang dari sehari. Sejauh ini, foto-foto tersebut hanya sebatas tugas resmi keluarga dan tidak menyertakan momen pribadi. Badan tersebut mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan aktivitas anggota kerajaan lain.
Â
Â
Â
Advertisement
Respons Warga Jepang
Kehadiran akun Instagram itu ditanggapi positif oleh warga Jepang. "Senang sekali kami bisa melihat sedikit aktivitas mereka karena kami tidak tahu apa yang mereka lakukan," kata Koki Yoneura, mahasiswa berusia 21 tahun. "Mereka juga terlihat lebih dekat dengan kita."
Yukino Yoshiura, yang juga seorang pelajar, mengaku sangat senang melihat lebih banyak unggahan tentang Putri Aiko. "Aiko-sama hampir seusia kami dan baru saja lulus dari universitas, jadi saya sangat senang bisa melihat fotonya," katanya sambil memanggil sang putri dengan sebutan hormat 'sama.' Meski begitu, keduanya mengaku tidak berencana mengikuti akun Instagram keluarga kerajaan.
"Saya sebenarnya berasumsi mereka sudah memilikinya. Jadi, saya kaget karena baru sekarang mereka membuat akun tersebut," kata Daniela Kuthy, seorang mahasiswa asal Amerika. Ia mengatakan, kontennya tampak 'sangat bersih dari hubungan masyarakat,' namun hal tersebut tidak berarti negatif.
Akun media sosial pertama keluarga Kekaisaran Jepang adalah di X, sebelumnya Twitter. Mereka bergabung pada 2009. Saat itu, ayah Naruhito, Kaisar Emiritus Akihito, dan istrinya sangat populer pada masanya.
Â
Bentuk Tim Khusus Sebelum Rilis Akun Instagram
Pejabat Istana telah mempertimbangkan menggunakan media sosial untuk membuat lebih banyak orang tertarik pada keluarga tersebut dan aktivitas mereka. Tahun lalu, badan tersebut membentuk tim ahli untuk mempelajari dampak penggunaan media sosial terhadap keluarga kekaisaran.
Pihak istana sangat berhati-hati menggunakan media sosial setelah keponakan Kaisar, Mako Komuro, dan suaminya yang seorang warga biasa, menghadapi reaksi keras di media sosial dan tabloid menyusul kekhawatiran atas situasi keuangan ibu mertuanya, yang menyebabkan pernikahannya tertunda. Ia juga menolak menerima mahar karena masyarakat tidak sepenuhnya merayakan pernikahan mereka.
Mantan putri tersebut menuturkan, saat itu ia mengalami trauma psikologis akibat hujatan dari media, termasuk media online. Mako saat itu didiagnosis mengidap PTSD akibat tekanan psikologi yang diterimanya. Mengutip Medical News Today, PTSD dapat terjadi pada seseorang setelah mengalami peristiwa traumatis yang menyebabkan mereka merasa takut, kaget, atau tidak berdaya. Kondisi ini dapat berefek jangka panjang, termasuk kesulitan tidur dan kecemasan berlebih.
Advertisement
