Tsamara Amany Keluar dari PSI

Politikus Tsamara Amany menyatakan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tsamara mengaku ingin fokus pada isu perempuan Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Apr 2022, 16:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 16:09 WIB
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Saat Diwawancarai Sejumlah Media di Serang, Banten. (Foto: Yandhi Deslatama/Liputan6.com)
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Saat Diwawancarai Sejumlah Media di Serang, Banten. (Foto: Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Politikus Tsamara Amany menyatakan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tsamara mengaku ingin fokus pada isu perempuan Indonesia.

"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai ketua DPP per hari ini 18 April 2022 saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," kata Tsamara di akun Instagram miliknya @tsamaradki seperti dikutip Liputan6.com, Senin (18/4/2022).

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menghormati keputusan Tsamara. Dia menilai, anak muda seperti Tsamara sudah sepantasnya mengejar pengalaman sebanyak-banyaknya.

"Selagi masih muda Sis, kejarlah pengalaman dan pengetahuan seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya agar kelak ketika pengalaman dan pengetahuan Sis Tsamara semakin bertambah dan bertumbuh tentu akan jauh lebih matang dan lebih jago dalam mengarungi dunia politik," kata Grace di Twitter DPP PSI, Senin (18/4/2022).

Grace menyebut PSI adalah rumah bagi Tsamara, oleh karena itu dia berharap Tsamara bisa pulang kembali ke PSI nantinya.

"PSI ini rumah perjuangan. Oleh karenanya, kelak kalau Sis sudah cukup waktu mengembara di luar sana pulanglah di rumah kita bersama Sis, PSI. Sukses terus untuk Sis Tsamara," kata dia

Sempat Muncul di Survei Bursa Wagub DKI

Lembaga survei Nusantara Strategic Network (NSN) menilai politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas dan Wali Kota Bogor Bima Arya punya  potensi besar menjadi wakil gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

"Tsamara Amany menjadi calon wakil gubernur favorit DKI Jakarta yang cocok dipasangkan dengan nama-nama yang ada dalam bursa calon gubernur,” kata Direktur Program NSN, Riandi, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Lembaga survei NSN mensurvei 400 responden mewakili seluruh wilayah DKI Jakarta dengan metode multistage random sampling dan pengambilan data secara tatap muka menerapkan protokol kesehatan pada 5-15 Januari 2022.

Tingkat kesalahan ("margin of error") survei sebesar 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Hasil Survei

Dari hasil survei tersebut beberapa nama muncul sebagai calon gubernur potensial untuk memimpin DKI Jakarta, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Petahana Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria.

Dari simulasi hasil survei menunjukkan, pasangan Ganjar-Tsamara Amany Alatas mendapatkan dukungan sebanyak 34,5 persen, Riza-Tsamara (28,5 persen), dan Risma-Tsamara (21,0 persen).

"Ketika dipasangkan dengan Anies yang notabene kerap berseberangan sikap dengan PSI pun tetap mendapat dukungan sebesar 14,3 persen," tutur Riandi seperti dilansir dari Antara. 

Selain itu, pasangan Ganjar-Bima Arya mendapat dukungan sebanyak 30,8 persen, Riza-Arya Bima (27,8 persen), Anies-Bima Arya (19,0 persen), Risma-Bima Arya (14,5 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (7,9 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya