Ridwan Kamil Blusukan di Depok, Beri Bantuan Pengobatan ke Seorang Ibu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengunjungi pasar tradisional di Depok, dia blusukan. Bahkan, sempat memberikan bantuan kepada serorang warga bernama Nia Mariani di Cimanggis.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 28 Sep 2022, 13:10 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 13:10 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengunjungi kediaman Niah Mariani di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengunjungi pasar tradisional di Depok, dia blusukan. Bahkan, sempat memberikan bantuan kepada serorang warga bernama Nia Mariani di Cimanggis.

Dia menegaskan, mengunjungi Nia setelah menerima laporan melalui Jabar Quick Response (JQR). Laporan tersebut telah ditindaklanjuti dengan mendatangi rumah warga tersebut.

"Ibu ini sedang sakit sehingga kami datang untuk memberikan bantuan dan menyemangati," ujar pria yang kerap disapa Emil, Rabu (28/9/2022).

Dia menuturkan, bantuan yang diberikan bersama JQR berupa bantuan uang tunai sebesar Rp10 juta, pengobatan lainnya, serta sembako.

Selain itu, pihaknya memberikan bantuan perlengkapan untuk cucu Niah Mariani.

"Bantuan ini memang sudah tugas saya melayani warga Jawa Barat," jelas Emil.

 

Konversi Mobil Listrik

Pada kunjungan pemberian bantuan sempat disinggung soal kesiapan Pemerintah Jawa Barat terkait konversi mobil listrik.

Emil menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah siap melakukan konversi tersebut.

"Jawa Barat sangat siap konversi transisi menuju kendaraan listrik," tegas Emil.

Kesiapan konversi mobil listrik dapat dilihat dari industri atau pabrik mobil listrik berada di Jawa Barat. Begitupun dengan pabrik baterai yang berada di wilayah Jawa Barat.

"Kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik umum tidak semuanya harus dengan logika," ucap Emil.

 

Di Mana Saja

Emil menjelaskan, untuk SPKLU dengan kemajuan teknologi dapat memungkinkan pengisian dilakukan di rumah, warung maupun lokasi lainnya.

Nantinya pembayarannya akan didasari kesepakatan bersama dengan penyedia listrik.

"Misalkan macet takut mogok nih, kamu tinggal nyolok aja ke orang nanti disepakati berapa jam dan harga, jadi logikanya akan begitu," pungkas Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya