Jokowi: NU Jaga Masyarakat Hadapi Gerakan Radikal dan Politik Identitas

Jokowi meyakini memasuki abad kedua, NU akan tumbuh semakin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Feb 2023, 11:19 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2023, 11:17 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri puncak acara 1 Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri puncak acara 1 Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). ( Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) berperan penting bagi bangsa dan negara. Salah satunya, menjaga masyarakat dalam pandemi Covid-19, gerakan radikalisme, hingga politik identitas.

"Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan, dalam menghadapi pandemi Covid, dalam menghadapi hantaman gerakan-gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstrimisme," kata Jokowi saat membuka Resepsi Puncak 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Dia menyampaikan sebagai organisasi islam terbesar di dunia, NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. Pemerintah, kata Jokowi, sangat menghargai upaya PBNU ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia.

Jokowi meyakini memasuki abad kedua, NU akan tumbuh semakin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik. Kemudian, menjunjung akhlakul kharimah dan adat ketimuran, tata karma, ungah ungguh, etika dan adab yang baik.

"Dan menjaga toleransi, menjaga persaatuan, menjaga kegotongroyongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman," ujar dia.

Jokowi mengingatkan NU harus terdepan dalam membaca gerak zaman, membaca teknologi dan transformasi ekonomi, serta menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab.

Dia berharap, lembaga pendidikan di NU mempersiapkan nahdiyin-nahdiyin muda yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) terbaru. Jokowi menyebut NU harus mampu menguasai teknologi digital yang berkembang pesat, dan menjadi profesional yang unggul.

"Saya juga berharap agar NU merangkul dan memberi perhatiaan serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab ahlul sunnah wal jamaah dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkas Jokowi

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1 Abad NU, Ketum PBNU: Selamat Datang di Abad Kedua Nahdlatul Ulama

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf saat acara Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I yang menjadi rangkaian acara Puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com).

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar puncak peringatan Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Kini organisasi Islam terbesar di Indonesia itu telah memasuki abad kedua.

"Warga Nahdlatul Ulama, pencinta Nahdlatul Ulama yang aku cintai, selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama!," tutur Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir di puncak acara 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).

Pria yang kerap disapa Gus Yahya ini juga melontarkan ucapan selamat datang ke abad kedua NU kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi selaku pemimpin negeri, para kiai dan ulama, serta untuk seluruh dunia.

"1 abad ini adalah 1 abad riyadoh, 1 abad tirakat dari wali-wali, dari para kiai, dari segenap warga pencinta Nahdlatul Ulama yang dalam keadaan apapun tidak pernah berhenti meyakini bahwa berkah Nahdlatul Ulama adalah bekal yang lebih mulia bagi kita semua," jelas dia.

1 Abad Nahdlatul Ulama, lanjutnya, adalah teruntuk mereka yang tidak pernah berhenti meyakini bahwa Indonesia adalah tanah yang dilimpahi ridha dan berkah Allah untuk menjadi titik tolak masa depan yang lebih mulia bagi umat manusia, yang tidak pernah berhenti meyakini bahwa dalam keadaan apapun pertolongan Allah akan senantiasa ada.

"Tirakat 1 abad menjelma berkah, mendigdayakan Nahdlatul Ulama. Hari ini kita melangkahkan kaki memasuki gerbang abad kedua Nahdlatul Ulama, tidak ada yang lebih patut kita lakukan pada kesempatan seperti ini selain bersyukur kepada anugerah Ilahi," Gus Yahya menandaskan.

 


Jokowi hingga Megawati Hadiri Resepsi Puncak Satu Abad NU

Bersama Menteri BUMN, Megawati Soekarnoputri Menikmati Karya Seni di Sarinah
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berfoto bersama saat menyambangi Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2022). Tujuan pertama Megawati Soekarnoputri dan Erick Thohir adalah Galeri Seni Dr. Ir. Soekarno di lantai 6. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin menghadiri resepsi puncak satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Sejumlah pejabat negara, mulai dari menteri hingga mantan presiden serta wakil presiden juga tampak hadir dalam acara tersebut.

Berdasarkan pantauan dari Youtube Sekretariat Presiden, tampak kehadiran Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, istri Presiden keempat RI, Shinta Nuriyah Abdurrachman Wahid.

Kemudian, hadir pula Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Ma'ruf Amin dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf melakukan pemukulan bedug digital yang menandai resepsi puncak satu abad NU resmi dibuka 

Infografis Momentum Penting di Balik 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Momentum Penting di Balik 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya