Liputan6.com, Jakarta - Hujan terus mengguyur wilayah Ibu Kota Jakarta, Bekasi, Kota Bogor Jawa Barat, serta Tangerang, Banten dan sekitarnya. Akibatnya, ada beberapa wilayah yang kini mulai digenangi banjir.
Salah satunya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat, sedikitnya ada 43 titik banjir di wilayah tersebut pada Minggu malam 26 Februari 2023. Banjir tersebar di 20 desa di sembilan kecamatan.
Sembilan kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Karangbahagia, Cikarang Utara, Sukatani, Tambun Utara, Sukakarya, Babelan, Tarumajaya, Tambelang dan Kedungwaringin.
Advertisement
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi sepanjang Minggu pagi hingga malam. Ketinggian air disebutkan beragam, berkisar antara 20-100 sentimeter.
"Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan deras yang terjadi di Kabupaten Bekasi sejak pagi sampai malam kemarin," kata Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis dalam keterangannya.
Sementara itu di Ibu Kota, banjir setinggi 1 meter melanda Kampung Melayu, Jakarta Timur akibat hujan lebat dan luapan Kali Ciliwung.
"Terjadi di dua RT akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Tercatat hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di sekitar wilayah Sunter Hulu (105 mm), serta intensitas lebat (50-100 mm/hari) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang menyebabkan genangan.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 1 ruas jalan dan 48 RT, saat ini menjadi 2 ruas jalan tergenang dan 82 RT atau 0,269 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ucap Isnawa.
Hujan ini menyebabkan kenaikan status siaga di sejumlah Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pasar Ikan, dan Pintu Air Karet menjadi siaga tiga. Sedangkan, Pos Angke Hulu, dan Pos Sunter Hulu menjadi siaga dua. Data ini tercatat per pukul 11.00 WIB.
Berikut melihat sejumlah daerah di Jakarta dan sekitarnya yang mengalami banjir akibat intensitas hujan cukup tinggi dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Kabupaten Bekasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat sedikitnya ada 43 titik banjir di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu malam 26 Februari 2023. Banjir tersebar di 20 desa di sembilan kecamatan.
Sembilan kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Karangbahagia, Cikarang Utara, Sukatani, Tambun Utara, Sukakarya, Babelan, Tarumajaya, Tambelang dan Kedungwaringin.
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bekasi sepanjang Minggu pagi hingga malam. Ketinggian air disebutkan beragam, berkisar antara 20-100 sentimeter.
"Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan deras yang terjadi di Kabupaten Bekasi sejak pagi sampai malam kemarin," kata Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis dalam keterangannya.
Di Kecamatan Tarumajaya, banjir tersebar di dua desa, yakni Segaramakmur dan Pusakarakyat, dengan ketinggian air berkisar 30-85 cm. Kecamatan Babelan terdapat tiga desa terdampak, yakni Babelan Kota, Bunibakti dan Kedungjaya, dengan ketinggian air 30-50 cm.
Kecamatan Tambun Utara menjadi wilayah yang memiliki titik banjir terbanyak yang tersebar di tujuh desa, yakni Desa Sriamur, Srimukti, Srijaya, Srimahi, Satriamekar, Satriajaya dan Karangsatria. Ketinggian air berkisar antara 20-50 cm.
Selanjutnya Kecamatan Sukakarya memiliki sejumlah titik banjir di dua desa, yaitu Desa Sukajadi dan Sukakarya, dengan ketinggian air 50-100 cm. Sedangkan banjir di Kecamatan Tambelang berada di Desa Sukabakti, dengan ketinggian air 30-50 cm.
Â
Advertisement
2. Tangerang
Intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang, membuat sejumlah wilayah di Tangerang banjir pada Senin (27/2/2023).
Dari pantaun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, terdapat 4 wilayah yang alami banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak tiga hari terakhir.
"Ada tiga yang ketinggiannya 40 sampai 50 cm, yakni berada di Batu Ceper, Karang Tengah dan Benda. Juga beberapa ada di Petir dan Ciledug Indah," ungkap Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan, Senin (27/2/2023).
Menurutnya, seluruh petugas BPBD sudah dikerahkan ke beberapa titik yang terendam banjir. Untuk membantu mobilitas warga ataupun memantau bila mana terjadi peningkatan debit air.
Sebab hingga saat ini, yang terhambat adalah lalu lintas kendaraan yang lewat. Sehingga, menyebabkan lalu lintas macet di beberapa titik banjir tersebut.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Ruta Ireng Wicaksono mengungkapkan, debit hujan malam tadi cukup tinggi dengan waktu yang lama. Sejak malam, ratusan petugas DPUPR pun langsung diturunkan untuk melalukan antisipasi penanganan pencegahan banjir.
DPUPR Kota Tangerang, kata Ruta telah bergegas melakukan normalisasi sungai, saluran atau embung di 13 lokasi sepanjang 61,84 kilometer.
Memastikan 27 pintu air dalam kondisi baik, begitu juga dengan pengoperasional 65 pompa banjir yang siap diaktifkan saat genangan naik menjadi banjir.
"Petugas gabungan juga diturunkan untuk menormalisasi drainase yang tersumbat sampah dan endapan lumpur. Tercatat pemeliharaan drainase dilakukan di 996 ruas dengan panjang 200,6 kilometer," ungkap Ruta.
Â
3. Jakarta
Banjir setinggi 1 meter melanda Kampung Melayu, Jakarta Timur akibat hujan lebat dan luapan Kali Ciliwung,
"Terjadi di dua RT akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Senin (27/2/2023).
BPBD DKI menyebut hingga pukul 06.00 WIB, terdapat 24 Rukun Tetangga (RT) terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi dari 20 centimeter (cm) hingga satu meter.
Ada pun sebaran banjir di Jakarta yakni di Jakarta Barat terdapat 12 RT, dan di Kelurahan Kembangan Utara ada satu RT dengan ketinggian air 30-40 cm. Kemudian di Kelurahan Tegal Alur ada 3 RT setinggi 20-35 cm, Kelurahan Rawa Buaya ada delapan RT dengan ketinggian 30-60 cm.
Selain di Jakarta Barat, banjir juga melanda 10 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung dan Kali Item dengan ketinggian 50-60 cm.
Kemudian di Kelurahan Cawang ada dua RT dengan ketinggian 90 cm akibat luapan Kali Ciliwung, selanjutnya di Kelurahan Bidara Cina ada lima RT dengan ketinggian hingga 90 cm juga akibat luapan Kali Ciliwung dan Kampung Melayu setinggi satu meter di dua RT.
Sebanyak dua RT juga tergenang di Cilandak Timur, Jakarta Selatan dengan ketinggian air 50 cm akibat curah hujan dan luapan Kali Krukut.
"Kami mengerahkan sejumlah personel untuk mengawasi kondisi genangan di setiap wilayah," imbuh Isnawa.
Tercatat hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di sekitar wilayah Sunter Hulu (105 mm), serta intensitas lebat (50-100 mm/hari) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang menyebabkan genangan.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 1 ruas jalan dan 48 RT, saat ini menjadi 2 ruas jalan tergenang dan 82 RT atau 0,269 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Isnawa.
Hujan ini menyebabkan kenaikan status siaga di sejumlah Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pasar Ikan, dan Pintu Air Karet menjadi siaga tiga. Sedangkan, Pos Angke Hulu, dan Pos Sunter Hulu menjadi siaga dua. Data ini tercatat per pukul 11.00 WIB.
Â
Advertisement
4. Data Lengkap Wilayah Jakarta yang Banjir
Adapun data wilayah terdampak yang masih tergenang adalah sebagai berikut:
Jakarta Barat terdapat 24 RT yang terdiri dari:
- Kelurahan Kembangan Utara: Jumlah: 2 RT, Ketinggian: 50-60 cm, Penyebab: curah hujan tinggi
- Kelurahan Kembangan Selatan: Jumlah: 2 RT, Ketinggian: 60 cm, Penyebab: curah hujan tinggi
- Kelurahan Joglo: Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 45 cm, Penyebab: curah hujan tinggi
- Kelurahan Tegal Alur: Jumlah: 4 RT, Ketinggian: 20-40 cm, Penyebab: curah hujan tinggi
- Kelurahan Rawa Buaya: Jumlah: 10 RT, Ketinggian: 40-120 cm, Penyebab: curah hujan tinggi
- Kelurahan Kedaung Kaliangke: Jumlah: 4 RT, Ketinggian: 30-40 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kaliangke
- Kelurahan Duri Kosambi: Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 30 cm, Penyebab: curah hujan tinggi
Jakarta Selatan terdapat 8 RT yang terdiri dari:
- Kelurahan Cipulir: Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 30-60 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Pesanggrahan
- Kelurahan Cilandak Timur: Jumlah: 2 RT, Ketinggian: 55-70 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Krukut
- Kelurahan Kebon Baru: Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 65 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Rawajati: Jumlah: 4 RT, Ketinggian: 50 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Krukut
Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:
- Kelurahan Cililitan: Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 180 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cawang: Jumlah: 13 RT, Ketinggian: 30-180 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Bidara Cina: Jumlah: 5 RT, Ketinggian: 40-120 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Kampung Melayu: Jumlah: 27 RT, Ketinggian: 30-175 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Cipinang Muara: Jumlah: 3 RT, Ketinggian: 30-50 cm, Penyebab: curah hujan tinggi & luapan Kali Sunter
- Kelurahan Jatinegara Kaum: Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 20 cm, Penyebab: curah hujan tinggi.
Â
5. Ruas Jalan yang Tergenang
Berikut jalan tergenang terdapat 2 ruas jalan:
- Jalan Cipinang Indah Raya II (Belakang SMAK 7 Penabur), Pondok Bambu, Duren Sawit. Ketinggian: 15 cm
- Jalan Pelita, Lubang Buya, Cipayung, Jakarta Timur. Ketinggian 20 cm
Sebagai upaya penanganan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan jajaran dinas terkait.
"Dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat," kata Insaf.
Insaf menuturkan bahwa genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. Namun, masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112," kata dia.
Â
Advertisement