Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Kamis (4/5/2023) sore membuat Sungai Citiis meluap. Aliran air yang begitu deras sehingga dari kejauhan tampak seperti air terjun.
Terlihat dalam video, air yang begitu deras muncul di antara lereng Gunung Salak. Tak ayal kejadian ini membuat warga khawatir terjadi banjir bandang di wilayah hilir.
Beberapa saat kemudian, beredar beberapa video air bah berwarna coklat mengalir sangat deras di sepanjang Sungai Ciapus. Salah satunya luapan air terlihat di sebuah DAM daerah Kecamatan Ciomas.
Advertisement
Belum ada laporan kerusakan infrastruktur atau dampak yang ditimbulkan akibat air bah yang mengalir dari hulu Sungai Citiis menuju Sungai Ciapus ini.
Kepala Resort PTN Wilayah Gunung Salak 2, Sukirman membenarkan kejadian itu. Namun ia memastikan bahwa air yang begitu deras dan sempat direkam warga bukan air terjun, melainkan aliran sungai yang berada di bawah Puncak Gunung Salak.
"Itu hulu Sungai Citiis. Mungkin karena letaknya di atas dan meluap saat hujan deras jadi dilihat dari bawah mirip air terjun," ungkapnya.
Sukirman juga memastikan bahwa di hulu Sungai Citiis, yang masuk wilayah Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor ini tidak ada air terjun. Biasanya, debit airnya pun tidak deras, bahkan jika kemarau cenderung airnya kering.
"Itu bukan objek wisata. Dan aliran sungai ini ada di sebelah kanan arah perkemahan Sukamantri. Airnya mengalir ke Sungai Ciapus," kata dia.Â
Â
Banjir Bandang di Desa Sadeng
Banjir bandang menerjang Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor pada Senin (24/4/2023) malam. Puluhan rumah terdampak banjir bandang.
Tak hanya itu, dua warga luka berat dan 30 lainnya mengalami luka ringan akibat terbentur material banjir.
Anggota Tagana Kabupaten Bogor Tika mengatakan, banjir bandang yang melanda Desa Sadeng disebabkan meluapnya aliran Sungai Cimanggung pada Senin malam sekitar pukul 19.15 WIB.
Tidak ada korban jiwa, namun 32 warga luka dan puluhan rumah terdampak akibat terjangan banjir bandang. Seluruh barang-barang warga hanyut dan rusak disapu banjir.
"Untuk jumlah rumah terdampak masih di assessment. Seluruh korban sudah ditangani pihak puskesmas," ujar Tika, Selasa (25/4/2023).
Tika menyebutkan, sebanyak 383 jiwa yang berasal dari RT 01 sampai RT 04 mengungsi ke Masjid Jami Baiturahman.
"Bantuan logistik sudah ada seperti dapur umum, tapi para pengungsi masih butuh peralatan mandi, selimut dan matras," kata dia.
Sementara itu, sebagian warga lainnya dibantu aparat gabungan hari ini sudah memulai membersihkan rumah-rumah mereka yang sempat terendam lumpur.
Advertisement