Keluhan Orang Tua Siswa soal Wisuda TK-SMA: Wajib Bayar Rp 550 Ribu, Tapi Cuma Dapat Snack

Menurut salah satu orang tua siswa, biaya wisuda sebesar Rp 550 ribu itu hanya memberatkan para orang tua murid. Belum lagi setelah wisuda, harus memikirkan biaya masuk sekolah SMP.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 20 Jun 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 13:59 WIB
Ilustrasi ucapan, wisuda, Islami
Ilustrasi ucapan, wisuda, Islami. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Keluhan orang tua siswa mengenai wisuda TK-SMA terus bergulir. Silvy Aprilia, salah satu orang tua siswa yang anaknya duduk di salah satu sekolah dasar swasta di Cilacap mengatakan, dirinya wajib membayar uang iuran sebesar Rp 550 ribu untuk biaya wisuda.

Menurutnya biaya wisuda sebesar itu hanya memberatkan para orang tua murid. Belum lagi setelah wisuda, harus memikirkan biaya masuk sekolah SMP.

"Mahal sekali biayanya, wisuda di gedung tapi hanya dapat snack box saja," kata Sylvi kepada Liputan6.com.

Belum lagi, biaya untuk sewa kebaya dan make up sebesar Rp 250 ribu. "Kalau anaknya tidak make up kasian, nanti malu diwisuda tapi tidak pakai kebaya dan make up," ujarnya.

Dia berharap wisuda TK sampai SMA ini dihapuskan karena tidak ada gunanya dan hanya memberatkan orang tua. Dari surat edaran yang diberikan sekolah, kata Sylvi, terlihat bahwa uang untuk foto dan ijazah hanya Rp 75 ribu. Sementara biaya lainnya digunakan untuk sewa gedung, album kenangan dan perpisahan.

"Yang penting kan hanya ijazah saja, kalau hanya membayar Rp 75 ribu saja tidak terlalu berat," kata dia.

Untuk itu, dia berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim segera menghapus budaya wisuda TK-SMA.

"Kembalikan wisuda sesuai fitrahnya, hanya untuk perguruan tinggi saja," tandasnya.

Sementara Putu Merta, mengaku tak keberatan jika putranya yang baru saja lulus TK ikut wisuda. Ia sendiri harus merogoh kocek Rp 460 ribu untuk merayakan kelulusan putranya.

"Ada ya nggak apa-apa, nggak ada pun nggak masalah," ujar Putu.

Tuntutan Dihapusnya Wisuda TK-SMA Nyaring di Media Sosial

Tuntutan untuk meniadakan wisuda TK sampai SMA masih nyaring disuarakan orangtua murid di media sosial. Salah satunya adalah pengguna Twitter @ekakunjeri yang mengaku sempat menolak, namun akhirnya terbawa arus hingga anaknya mengikuti wisuda TK.

Dalam sebuah tweet viral yang dibagikan 16 Juni 2023, ibu itu menulis, "Setahun lalu, gw jadi salah satu dari tiga di antara wali murid yg menolak keras wisuda untuk anak TK. Esensinya enggak ada. Kemudian, ada wali murid lain berkata, 'Gapapa mah momen sekali seumur hidup. Belum tentu nanti pada sarjana.'"

"Allah Allah, gw jadi sedih, akhirnya gw ikut arus," imbuhnya. "Jadi, ayo biasakan berani melawan arus, menolak tidak wisuda-wisudaan lulusan TK sampai SMA. Sayang lho duitnya bisa buat yang lain."

Instagram Nadiem Makarim Dibajiri Keluhan Orang Tua Siswa soal Wisuda PAUD-SMA

Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dibanjiri protes para orang tua murid soal adanya wisuda TK sampai SMA. Kebanyakan emak-emak mengeluhkan soal biaya wisuda yang mahal. Belum lagi setelah wisuda para orang tua murid tersebut harus dipusingkan dengan biaya masuk sekolah.

"Minta tolong saya mewakili emak-emak yang menjelang setiap kelulusan mengeluh biaya wisuda yang mahal. Tolong hapus wisuda mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA.. karena biaya yang terlalu berlebihan apalagi pakai acara wisuda di hotel segala,, biarkan wisuda ada di kampus kuliah saja," tulis syahrul.aul di kolom komentar Instagram Nadiem Makarim.

Sejatinya, Nadiem mengunggah soal apresiasinya kepada karya peserta didik SMK dan perguruan tinggi Vokasi. Namun, unggahan tersebut justru dibanjiri keluhan para orang tua siswa.

Ada pula orang tua yang mengkritik bahwa saat ini sekolah hanya menjadi ajang mewah-mewahan. Akun riezma8888 pun meminta dengan sangat agar Kemendikbud menghapus acaea wisuda tingkat TK-SMA. 

"Dunia pendidikan sekarang menjadi ajang mewah-mewahan.. sungguh tidak pantas. Wisuda hanya berlaku bagi mereka yang sudah tamat perguruan tinggi. Tolonglah mikir, beli beras saja susah disuruh mewah ini itu, belum lagi kasih buket-buket uang. Tingkatan TK loh pak. Tolong tindak lanjut, Ini masalah serius," tulisnya.

Protes orang tua siswa ini, membanjiri hampir setiap unggahan Menteri Nadiem. Protes serupa juga membanjiri unggahan tentang penghapusan tes calistung untuk masuk SD.

"Hapus wisuda dari TK sampai SMA,, biaya gedungnya mahal. Belum tour ke Bali atau Jogja bagi yang tidak mampu diwajibkan bayar walaupun tidak ikut tour. Sampai orang tua minjem ke sana kemari, sampai ada yang mimjam renternir," tuis Handani2383.

Warganet lain turut mengaminkan narasi tersebut. "Iya setuju, bun. Buang-buang duit. Waktu anak saya sekolah Tk bayar perpisahan (Rp)300 ribu, padahal nanti msuk SD harus bayar pendaftaran (Rp)600 ribu untuk biaya keprluan lain, mending uangnya buat makan," demikian balas warganet tersebut.

Balasan kembali hadir dari orangtua murid lain yang juga setuju untuk meniadakan tradisi wisuda TK sampai SMA. Ia berharap curahan hati para orangtua murid ini didengarkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim Bungkam soal Desakan Hapus Wisuda TK hingga SMA, Malah Curhat Tak Ganti Baju

elombang protes hapus tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA tak kunjung ditanggapi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Nadiem Makarim malah curhat soal tak berganti baju seharian.

Di tengah ramai protes wisuda Tk sampai SMA, Nadiem Makarim menulis keterangan di unggahan video singkat yang dibagikannya pada Senin, 19 Juni 2023. "Baju boleh nggak ganti dari pagi sampai malam, tapi semangat Merdeka Belajar jangan sampai kendur."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya