Wapres Ma’ruf Minta Gandeng Lebih Banyak Perguruan Tinggi untuk Perluas Jejaring Ekonomi Syariah

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, pengembangan ekonomi syariah harus terus dioptimalkan, salah satunya dengan memperluas jejaring ekosistem yang kondusif di kampus-kampus hingga ormas.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Agu 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 16:15 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Sarasehan Ekonomi, Keuangan Syariah dan Peresmian Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat ITS Surabaya, Rabu (30/8/2023).
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Sarasehan Ekonomi, Keuangan Syariah dan Peresmian Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat ITS Surabaya, Rabu (30/8/2023). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, pengembangan ekonomi syariah harus terus dioptimalkan, salah satunya dengan memperluas jejaring ekosistem yang kondusif di kampus-kampus hingga ormas.

“Gandeng lebih banyak perguruan tinggi, pesantren, asosiasi, ormas, media, dunia usaha dan industri, perbankan, serta pihak-pihak yang terkait lainnya,” kata Ma’ruf pada Sarasehan Ekonomi Syariah, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) Kamis (31/8/2023).

Ma’ruf mengambil salah satu contoh ekosistem kecil yang mudah terlihat, yaitu pesantren. Menurutnya, dibanding dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia, Jawa Timur-lah yang paling banyak memiliki pesantren.

"Dalam banyak kesempatan, saya mendorong agar komunitas pesantren di Indonesia mampu melahirkan mujahid ekonomi, pejuang ekonomi,” harapnya.

“Pesantren itu selain pusat dakwah, selain tempat yang menyediakan i’dadul mutafakkihina fiddin, yang paham agama dan paham pesantren juga, sekarang punya peran yang harus dikembangkan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Ma’ruf meyakini, dengan kemandirian ekonomi santri, pesantren, dan masyarakat sekitar, maka akan meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini dapat dilihat pada program kemandirian yang banyak dikenal melalui pesantren yaitu OPOP (One Pesantren One Product). Keunikan program OPOP ini adalah mekanisme dan jenis produk yang disesuaikan dengan potensi unggulan lokal.

“Program ini patut diperluas, baik di Jawa Timur yang saat ini memiliki sekitar 5.000 lebih pesantren, juga di wilayah lainnya,” katanya.


Apresiasi Keberhasilan Program OPOP

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri acara silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Jumat (14/4/2023).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri acara silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Jumat (14/4/2023). (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Ia pun mengapresiasi keberhasilan Progam OPOP yang saat ini produk-produknya telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Dan saya lihat di Jawa Timur berkembang, saya lihat di mana-mana ada pameran, di Kalimantan Selatan ternyata ada produk dari Jawa Timur, dan bahkan mereka dari Jawa Timur yang memberikan bimbingan, mengasistensi di beberapa provinsi dan di luar daerah,” ungkapnya.

“Terakhir kemarin saya Cirebon, di Buntet, dan mereka sudah mulai mengembangkan produk-produk pesantren. Jadi, alhamdulillah OPOP ini sudah berkembang, dari mulai Jawa Timur, sampai ke Jawa Barat, sampai ke Kalimantan Selatan, sampai ke beberapa daerah,” tambahnya.

Dengan keberhasilan yang dicapai Pemerintah Provinsi Jatim tersebut, khususnya di sektor ekonomi dan keuangan syariah, sehingga membuat Jatim menjadi provinsi yang paling banyak dikunjunginya.

“Saya senang sekali mengunjungi Provinsi Jawa Timur untuk ke sekian kalinya. Saya kira provinsi yang paling banyak saya kunjungi ya Jawa Timur. Dan selalu ada perkembangan baru yang positif. Jadi, kalau datang mesti ada yang baru, mesti ada kemajuan kemajuan. Ini cerminan konsistensi masyarakat Jawa Timur, khususnya dalam menggerakan sektor ekonomi dan keuangan syariah,” ungkapnya.

 


Jawa Timur Penyumbang Ekonomi Terbesar Kedua

Dengan kontribusi mencapai hampir 25%, sebut Wapres, Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa.

"Seperti tadi dikatakan oleh Pak Wakil Gubernur, tahun ini Provinsi Jawa Timur berhasil menyabet juara umum Anugerah Adinata Syariah 2023. Jadi, juara umum. Selain sebagai penggerak kemajuan ekonomi keuangan syariah, peran Jawa Timur juga terlihat dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi," ungkap Emil.

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya