Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pemimpin negara mengenakan pakaian batik saat menghadiri Gala Dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Taman Kota Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Gala dinner ini merupakan jamuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyambut para pemimpin negara.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan, para pemimpin negara yang hadir ke jamuan santap malam memakai baju batik dengan nuansa cokelat, hijau, hingga kuning. Misalnya, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang memakai batik bewarna kuning cokelat.
Advertisement
Para pemimpin negara yang datang yakni, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin dan istri, Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet serta istri. Kemudian, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah didampingi Pangeran Mateen memakai batik cokelat biru.
Selanjutnya, PM Australia Anthony Albanes, PM Laos Sonexay Siphandone, Sekjen PBB António Guterres, PM Cook Island Mark Brown. PM Malaysia Anwar Ibrahim dan istrinya juga hadir memakai batik.
Lalu, PM Timor Leste Xanana Gusmão, PM Kanada Justin Trudeau yang datang bersama anaknya, PM Jepang Fumio Kishida, PM Singapura Lee Hsien Loong. Selain itu, Vietnam Pham Minh Chinh, PM Filipina Bongbong Marcos, Perwakilan Thailand Sihasak Phuangketkeow, Menlu Rusia Sergey Lavrov.
Ada pula Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan PM China Li Qiang. Wapres AS Kamala Harris datang paling akhir di antara pemimpin negara lainnya.
Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengenakan baju adat khas Betawi. Jokowi memakai jas hitam dan beskap oranye, Iriana memakai kebaya bermotif bunga.
Jokowi dan Iriana menyambut kedatangan para pemimpin negara ASEAN serta pendampingnya. Mereka lalu melakukan sesi foto bersama.
Dalam acara ini, hadir Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Wapres ke-11 RI Boediono, istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid. Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara juga hadir di jamuan santap malam ini.
Jokowi: ASEAN Ajak AS Jadi Positive Force
Presiden Joko Widodo menyebut kawasan Indo Pasifik harus menjadi platform bagi kolaborasi pada KTT ASEAN-AS, Rabu (6/9/2023).
"ASEAN telah sepakat untuk terus menjalankan fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan, dimana Indo-Pasifik harus menjadi platform bagi kolaborasi," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, ASEAN mengajak Amerika Serikat untuk menjadi positive force dalam menciptakan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama konkret yang inklusif."
Jokowi juga menekankan bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan yang diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4% terhadap GDP dunia.
"Oleh sebab itu, kemitraan yang kokoh dan sustainable antara ASEAN dan Amerika Serikat tentu tidak hanya menguntungkan ASEAN, tapi juga akan menguntungkan Amerika Serikat."
"Namun kemitraan tersebut hanya akan terwujud jika terdapat komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan."
Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengatakan bahwa AS memiliki komitmen jangka panjang di Asia Tenggara.
Menurutnya, Amerika Serikat mempunyai kepentingan besar dalam masa depan Indo Pasifik.
"Kami memiliki ikatan bersejarah dan nilai-nilai yang sama dengan banyak masyarakat dan negara ASEAN serta aliansi hingga kemitraan kami, untuk mendukung keamanan hingga kemakmuran."
Di sisi lain, Kamala Harris juga menekankan soal pertahanan AS di kawasan Indo Pasifik.
"Kami ingin memastikan stabilitas regional. Oleh karena itu, hal ini merupakan kepentingan utama kita, yaitu kawasan yang terbuka, saling terhubung, sejahtera, aman, dan berketahanan."
"ASEAN adalah pusat komitmen Amerika Serikat terhadap Indo Pasifik. Seperti yang dijelaskan dari strategi Amerika Serikat dan wilayah Pasifik. Kami berkomitmen terhadap ASEAN dan saya senang bahwa visi kolektif kami untuk Indo Pasifik memiliki keselarasan yang kuat."
Advertisement