Kerap Kena Bully di Sekolah, Anak Perempuan di Tenggarong Nekat Panjat Tower RPK

Anak perempuan itu pun berencana mengakhiri hidup karena seringkali mendapatkan bully di sekolah.

oleh Fachri pada 01 Des 2023, 15:25 WIB
Diperbarui 01 Des 2023, 14:59 WIB
Kukar.
Suasana evakuasi anak perempuan yang nekat panjat tower RPK. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Tenggarong Seorang anak perempuan nekat memanjat menara pemancar jaringan Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (28/11/2023). Anak perempuan itu pun berencana mengakhiri hidup karena seringkali mendapatkan bully di sekolah.

Beruntung, aksi nekat anak perempuan tersebut berhasil digagalkan oleh tim pemyelamat Dinas Pemadam Kebakara dan Penyelamatan (Disdamkar Matan) Kukar. 

Setelah berhasil diselamatkan, anak perempuan itu pun langsung menerima penanganan lebih lanjut oleh UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara.

Kepala UPTD PPA, Faridah mengatakan bahwa setelah kejadian pihaknya langsung melakukan penanganan terhadap korban yang masih berada di rumah sakit.

“Tadi malam pisikolog kita sudah melihat kondisinya dan anak sudah dibawa pulang juga ke orang tuanya,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerap Dapat Bully

Faridah menyebut, setelah dilakukan pendampingan, anak perempuan tersebut mencoba mengakhiri hidup lantaran kerap menjadi korban buliying di sekolah. Ia pun mengatakan, pada hari kejadian, korban juga mendapat teguran dari ayahnya karena tidak mendengar saat diminta menjemput adiknya.

“Nah dari latar belakang di sekolah sering di-bully, kemudian ada mendapatkan permasalahan juga di rumah, sehingga anak ini juga punya keinginan untuk bunuh diri,” sebutnya.

"Selanjutnya, anak perempuan itu akan mendapatkan penanganan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhannya dan akan terus mendapatkan pendampingan secara psikologis," jelas Faridah.

Faridah tak lupa menghmbau kepada seluruh pihak agar tidak terjadi lagi buliying di Sekolah. Pasalnya, hal tersebut memiliki dampak yang sangat membahayakan.

“Parah kan dampaknya, sampai korban berkeinginan untuk bunuh diri,” ujarnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya