Polisi Cari Tahu Penyabab 4 Anak di Jagakarsa Meninggal, Dibekap atau Diracun?

Hingga saat ini polisi masih mencari tahu penyebab meninggalnya 4 anak di dalam kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dengan melakukan serangkaian tes secara medis yang dilakukan RS Polri Kramat Jati.

oleh Nila Chrisna YulikaTim News diperbarui 08 Des 2023, 09:59 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 09:59 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini polisi masih mencari tahu penyebab meninggalnya 4 anak di dalam kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dengan melakukan serangkaian tes secara medis yang dilakukan RS Polri Kramat Jati.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut tes yang saat ini dilakukan tim medis salah satunya, tes toksikologi untuk mengetahui apakah ada kandungan zat atau racun di dalam tubuh empat bocah tersebut.

“Itu buat memastikan saja, apakah itu penyebab matinya itu karena racun-racun dan atau apa. Nanti kelihatan disitu (lewat tes toksikolog),” kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Kamis (7/12).

Lalu memakai tes histopatologi tes yang meneliti tubuh dari jasad korban. Guna membuktikan adanya kemungkinan empat bocah tewas dengan cara dibekap hingga tak bernafas.

Sebab, lewat hasil autopsi ditemukan adanya luka lebam di area mulut dan hidung dari keempat bocah yang telah tewas dalam kondisi membusuk.

“Atau karena pembekapan, itu ada (lewat) tes histopatologi (pembuktiannya). Karena ini kan sudah meninggal beberapa lama dan pembusukan. Jadi harus berpikir keras untuk pemeriksaan tambahan,” katanya.

Kedua tes tersebut dilakukan untuk membuktikan berbagai kemungkinan penyebab meninggalnya 4 anak tersebut. 

“Kita hanya langkah-langkah supaya kita kan mencari kepastian. Jadi hal-hal kemungkinan-kemungkinan walaupun kecil gitukan, harus kita cek juga,” tuturnya.

Selain itu, polisi juga belum bisa menyinpulkan apakah keempat anak tersebut meninggal karena kelaparan karena kondisi tubuh yang sudah membusuk. 

“Oh tidak (ada makanan), busuk sudah sekian hari. Bukan karena yang baru-baru (masih baru bisa keliatan makanan). Oh ini busuk sudah item-item semua ya namanya pembusukan ya,” tuturnya.

“Nggak (bisa keliatan makan), ini busuk (dalam tubuhnya). Tantangan luar biasa. Ya nanti makanya sedekah hasil histopatologi san toksikologi ketahuan nanti akan ada jawabannya itu (penyebab),” tambahnya.

Adapun, dari hasil autopsi diperkirakan korban sudah meninggal 3-5 hari sejak ditemukan Rabu (6/12/2023).

Dengan perkiraan kalau empat jasad anak itu yakni, inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun tewas dalam waktu yang hampir bersamaan.

 

Naik Penyidikan

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan memutuskan menaikan kasus tewasnya empat anak yang ditemukan dalam kamar kontrakan di di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke tahap penyidikan.

"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12).

Keputusan itu diambil, setelah serangkaian proses penyelidikan dilakukan. Dengan penyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.

“Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata dia.

Sementara dalam kasus dugaan KDRT yang dilakukan Panca (40) ayah dari keempat anak terhadap istrinya D selaku korban masih dalam tahap penyelidikan. Sebab, D sampai saat ini belum bisa diminta keterangan, karena masih dirawat di RS Pasar Minggu. 

"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," ujarnya. 

Adapun dalam kasus ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D, hingga tetangga sekitar rumah kontrakan. 

Diduga Dibunuh Ayah Sendiri

Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Diduga keempat anak tersebut tewas karena dibunuh oleh orangtua mereka di sebuah kamar rumah kontrakan. Adapun jasad keempat anak tersebut telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati sejak Rabu (6/12/2023).

Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyampaikan pada Kamis (7/12/2023) bahwa jasad empat anak tersebut telah diperiksa dan autopsi. Adapun ayah dari keempat korban berinisial P telah dipindahkan dari RSUD Pasar Minggu ke RS Polri Kramat Jati.

“P yang diduga sebagai pelaku telah kami pindahkan untuk memudahkan dalam proses penanganan perkaranya,” ujar Bintoro mengutip dari Antara.

Keempat anak yang menjadi korban tersebut terdiri dari dua anak perempuan berinisial VA (6) dan S (4). Adapun dua anak yang lain merupakan anak laki-laki berinisial AR (3) dan AS (1).

Sementara itu, pihak kepolisian menjelaskan bahwa jasad keempat anak tersebut mulai ditemukan usai ada laporan pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB. Menurut laporan yang diterima Polsek Jagakarsa dari masyarakat, akan adanya bau yang sangat menyengat dari rumah pasangan P dan D.

Kemudian petugas mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan bertemu dengan saksi di lokasi yaitu RT, kakak P selaku pemilik rumah dan keluarga D. Berdasarkan olah TKP pihak kepolisian menemukan P dalam keadaan terlentang dan luka di bagian tangan serta terdapat pisau di tubuhnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya