Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi: Terima Kasih

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi kadernya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Apr 2024, 11:06 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 11:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanen dalam acara panen raya jagung di Desa Botuwombato, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (1/3). Pada kesempatan itu, Jokowi menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa petani jagung. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal dirinya sudah dianggap PDI Perjuangan (PDIP) bukan bagian dari kader, usai mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Jokowi menanggapi santai dan menyampaikan terima kasih.

"Ya, terima kasih," ucap Jokowi singkat sembari tersenyum, saat ditemui di ICE BSD Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2024).

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi kadernya. Hal itu lantaran saat Pemilu 2024, Jokowi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan, yang benar saja," ujar Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Senin, (22/4/2024).

Selain Jokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP.

"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi saya sudah bilang sejak dia ambil putusan itu," kata Komarudin.

Ia pun menyayangkan sikap Gibran yang dianggap terlalu reaktif merespons Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Komarudin pun mewanti-wanti Gibran agar tak lagi berbohong usai dilantik menjadi Wakil Presiden RI nantinya.

"Tentang sikap mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi Pak Sekjen. Karena apa yang disampaikan Pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar berbohong, dua kali itu," kata Komarudin.

Menurutnya, justru Gibranlah yang secara terang-terangan berbohong kepada PDIP, bahkan dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Komarudin menyampaikan, kebohongan pertama yang disampaikan Gibran yakni kala dirinya dipanggil menemui Hasto dan dirinya di Kantor DPP PDIP.

"Kebetulan yang pertama saya panggil saya dengan Pak Sekjen di lantai 2 ruang pak sekjen dan waktu itu beliau sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan bapaknya tidak presiden lagi. 'Mau kemana lagi saya pasti bersandar di PDI Perjuangan'," tuturnya.

Kebohongan kedua adalah bahwa dirinya akan tetap bersama PDIP saat ditanya Megawati soal pindah partai.

"Kemudian yang di Sekolah Partai, itu juga ada kan rekaman. Itu kan ibu tanya mas Gibran sama Bobby, 'mau tetap di sini apa berpindah partai?' Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan," sambung dia.

Soal Peluang Jokowi dan Gibran Gabung Golkar, Airlangga: Sudah Jelas Itu

Pertemuan Jokowi - Airlangga
Airlangga mengakui dirinya sempat berbicara empat mata dengan Jokowi. Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu juga membenarkan sempat membahas soal Pilpres 2024. (Instagram/golkar.indonesia)

Ketua Umum Parta Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa partainya dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya Gibran Rakabuming Raka. Hal ini dikatakan oleh Airlangga usai keduanya tak dianggap kader oleh PDIP. 

Apalagi, kata dia, partainya juga mengusung Gibran sebagai calon wakil presiden saat Pilpres 2024 lalu. 

"Saya bilang Pak Jokowi, dekat dengan partai Golkar, dan Mas Gibran diputuskan di dalam rapimnas partai Golkar. Jadi bagi Partai Golkar sudah jelas," kata Airlangga di Wisma Laena, Jakarta Selatan, Kamis (23/4).

Infografis Panas Dingin Hubungan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Panas Dingin Hubungan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya