PSBI Ingin Ada Marga Simbolon Jadi Menteri atau Presiden

Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Effendi MS Simbolon berharap ada keluarga dari marga Simbolon yang duduk di kursi pemerintahan, salah satunya menjadi menteri.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Jul 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2024, 16:00 WIB
Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Effendi MS Simbolon
Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Effendi MS Simbolon saat merayakan HUT ke-17 PSBI di Grand Paragon Hotel Jakarta Pusat, Minggu (7/7/2024). (Foto: Liputan6.com/Lizsa Egeham).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) Effendi MS Simbolon berharap, ada keluarga dari marga Simbolon yang duduk di kursi pemerintahan, salah satunya menjadi menteri.

Tak hanya itu, dia juga bercita-cita ada keluarga Simbolon yang menjadi Presiden Indonesia di masa mendatang.

"Ya bahkan kalau suatu saat jadi presiden juga boleh. Kalau presiden model-model begini aja, kita juga bisa," kata Effendi saat merayakan HUT ke-17 PSBI di Grand Paragon Hotel Jakarta Pusat, Minggu (7/7/2024).

"Ya bukan hanya jadi menteri, jadi presiden suatu saat. Karena itu kan suatu cita-cita bahwa realitanya, Allahu wa alam lah," sambungnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan bahwa ada 13 pahlawan bermarga Simbolon yang pernah duduk di pemerintahan. Salah satunya, Kolonel Infanteri (Purn) Maludin Simbolon dan Letkol Mangara Monang Simbolon.

"Tentu kita berharap kita (ke depan) juga ikut berperan bagaimana kemarin kami ziarah, ada 13 Simbolon. Kita berharap juga ada di pemerintahan," ujarnya.

Adapun HUT ke-17 PSBI diikuti oleh 300.000 orang keluarga Simbolon dari 165 wilayah di seluruh Indonesia dan luar negeri. Dalam acara ini, keluarga Simbolon mengadakan makan bersama.

Effendi Simbolon menuturkan paguyuban keluarga Simbolon merupakan salah satu bentuk pewarisan budaya Indonesia. Dia menyebut PSBI berasal dari berbagai latar belakang profesi maupun agama.

 

Rukun dan Tetap Harmonis

"Kami hari ini merayakan mensyukuri 17 tahun paguyuban keluarga Simbolon seluruh dunia. Hari ini diwakili dengan beberapa wilayah dari 165 wilayah dr seluruh dunia dan ada kurang lebih 300.000 jiwa dari keluarga besar Simbolon yang hari ini merayakan ulang tahun ke-17," jelas Ketua Umum PSBI Effendi MS Simbolon di lokasi, Minggu.

"Kami dari berbagai latar belakang dan agama dan kita semua guyub, tidak pernah ada saling kontraksi, kita harmoni karena kita dipersatukan oleh satu darah keturunan, bukan dipersatukan oleh profesi. Sehingga kepentingan yang kadang kala menganggu keharmonisan tereduksi," jelas Effendi Simbolon.

Anggota Komisi I DPR RI itu menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang banyak mendukung PSBI sejak 17 tahun berdiri.

"Kami bersyukur perjalanan 17 tahun banyak didukung oleh pemerintah, hari demi hari, tahun demi tahun banyak dukungan pemerintah dan dalam fasilitas juga banyak didukung pemerintah, pemerintah pusat, pemerintah kabupatan/kota dan provinsi," tutur Effendi.

Ziarah ke TMP Kalibata

Sebelumnya, Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) berziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan pada Jumat 5 Juli 2024. Kegiatan diawali dengan doa bersama kemudian dilanjukan upacara dan diakhir tabur bunga di makam pahlawan marga Simbolon.

Ketua Umum PSBI Effendi MS Simbolon mengatakan, ziarah ke makam pahlawan ini digelar secara serentak di 156 wilayah di Indonesia.

Di Makam Pahlawan Nasional Utama, Effendi menyebut setidaknya ada 13 pahlawan bermarga Simbolon yang gugur dalam perang di antaranya yakni Kolonel Infanteri (Purn) Maludin Simbolon dan Letkol Mangara Monang Simbolon.

"PSBI melaksanakan syukuran setiap tahun di tanggal 7 bulan 7. Jadi kita kebetulan tujuh turunan, jadi kita ambil angka tujuh. Dan tahun ini yang ke-17 tahun Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI). Salah satu rangkaiannya adalah kita ziarah ke makam pahlawan," kata Effendi Simbolon di lokasi, Jumat (5/7/2024).

"Kebetulan di Makam Pahlawan Nasional Utama ini juga bersemayam 13 dari jasad dari keluarga kami dan kebetulan ibu bapak saya juga di sini. Jadi kita anak pahlawan, anak kolong yang selalu bersyukur bahwa mereka dulu ikut andil dalam perjuangan menghadapi penjajahan saat itu," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya