Atasi Darurat Lahan Hijau, Pemerintah Didorong Terapkan Konsep Pembangunan Ecogreen

Lutfi mencotohkan, program pembangunan gedung dan rumah saat ini harus menggunakan konsep green building. Sebab, green building dalam sebuah konstruksi menjadi isu global yang harus diselesaikan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Jul 2024, 06:46 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 13:00 WIB
Terapkan Sistem Hemat Energi, Sun Plaza Raih Sertifikasi Green Building EDGE
Suasana pusat perbelanjaan Sun Plaza sebagai mal yang hemat energi dengan menghasilkan penghematan energi sebesar 24% dan mendapatkan sertifikat green building “EDGE” di Sun Plaza, Medan, Sumatera Utara (11/05/2023). (Liputan6.com/HO)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Muhammad Lutfi menjelaskan, alasan pentingnya dari pembangunan sistem ecogreen. Menurut dia, ecogreen adalah salah satu solusi dalam mengatasi darurat lahan hijau yang menjadi prioritasnya di masa depan.

Lutfi mencotohkan, program pembangunan gedung dan rumah saat ini harus menggunakan konsep green building. Sebab, green building dalam sebuah konstruksi menjadi isu global yang harus diselesaikan.

“Harapan kami sebagai Asosiasi yang dibentuk oleh Kementerian mampu mengedukasi untuk melakukan pembinaan berjenjang terhadap anggota agar sinkron dalam pemenuhan program pemerintah,” kata Lutfi dalam keterangan diterima, Jumat (12/7/2024).

Lutfi berpandangan, situasi saat ini pembebasan lahan seringkali dilakukan tidak mempertimbangkan efek domino berkelanjutan. Contoh, terkait limbah dan juga efek dari pembebasan lahan itu sendiri. Apalagi lahan pertanian yang masih kurang.

“Sebagai asosiasi, kita juga ada pembinaan mengenai pembangunan menggunakan bahan daur ulang, ini menjadi salah satu solusi juga untuk seluruh kontraktor yang ada, terlebih yang tergabung dengan kami” jelas dia.

Lutfi berharap, pemerintah harus memperhatikan terkait pemanfaatan lahan. Terutama mengenai galian atau pertambangan yang tak berizin harus menjadi sorotan bersama demi kelangsungan lingkungan hidup yang lebih baik.

“Sebagai anggota masyarakat yang peduli akan masa depan lingkungan, saya ingin menekankan pentingnya transformasi industri tambang menuju praktek yang lebih ramah lingkungan,” saran dia.

“Industri tambang harus bergerak menuju konsep "ecogreen" di mana praktik ekstraksi dan pengelolaan harus mempertimbangkan dampak lingkungan secara serius,” imbuh dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pintu Awal

Lutfi mewanti, pemerintah adalah pintu awal dalam proses perizinan tambang. Maka dari itu, pemerintah harus bisa lebih selektif dan kelompok masyarakat juga harus memberi perhatian kepada lingkungannya.

“Pemerintah memiliki peran krusial dalam mendorong transformasi ini melalui kebijakan yang mendukung inovasi dan investasi dalam teknologi hijau. Saya mengajak semua pihak terkait untuk menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa setiap langkah di sektor tambang mengutamakan keberlanjutan lingkungan” Lutfi menandasi.

Sebagai informasi, pemaparan Lutfi disampaikan saat seminar Kemandirian Ekonomi dengan tema “Penguatan Ekonomi Berbasis Ecogreen dan Implementasi Darurat Lahan Hijau” di Surabaya pada 11 Juli 2024.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya