PDIP Gelar Soekarno Run di Plaza Timur Senayan, Tema Berlari di Atas Kaki Sendiri

PDI Perjuangan menggelar lomba lari maraton bertajuk 'Soekarno Run' dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI. Sejumlah elite PDI Perjuangan dan artis ibu kota turut meramaikan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Agu 2024, 08:10 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2024, 08:10 WIB
PDI Perjuangan menggelar lomba lari maraton bertajuk 'Soekarno Run' dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI, Minggu (18/8/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
PDI Perjuangan menggelar lomba lari maraton bertajuk 'Soekarno Run' dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI, Minggu (18/8/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan menggelar lomba lari maraton bertajuk 'Soekarno Run' dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI. Sejumlah elite PDIP dan artis ibu kota turut meramaikan.

Ribuan peserta menyemut di Plaza Timur Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (18/8/2024). Lokasi itu menjadi garis start sekaligus garis finis. Terlihat, peserta kompak mengenakan kaus berwarna merah dan putih.

Sejumlah elite yang hadir yakni, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Bidang Olahraga dan Kepemudaan, Eriko Sotarduga serta beberapa politikus PDIP lain seperti Ronny Talapessy, Krisdayanti, Denny Cagur hingga artis Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid.

Ajang maraton akan dibagi tiga kelas. Kelas 17 Km, 8 Km, dan 4.5 Km. Dalam kesempatan itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, Soekarno Run mengambil tema 'Berdiri, Berlari di Atas Kaki Sendiri'. Hasto kemudian menjelaskan alasannya mengambil tema itu.

"Mengapa temanya berlari di atas kaki sendiri? Karena ini menunjukkan suatu spirit, ini menunjukkan suatu kepercayaan diri kita, ini menunjukkan suatu keyakinan kita, bahwa sejatinya para pemuda pemudi Indonesia, pandu-pandu bangsa, harus menggelorakan suatu semangat yang sama," ujar Hasto di lokasi, Minggu (18/8/2024).

"Jangankan untuk berdiri di atas kaki sendiri, kita lebih progresif, mari kita berlari di atas kaki kita sendiri," Sekjen PDIP itu menandaskan.

Diketahui, Soekarno Run ini akan memperebutkan total hadiah Rp300 juta. Selain event Soekarno Run, PDIP juga akan menggelar berbagai aneka perlombaan kemerdekaan kerakyatan serta bazar UMKM lokal. Bahkan, panitia Soekarno Run menghadirkan bintang tamu seperti grup band KPK dan Netral.

Hasto Ungkap Rekaman Jokowi Diduga Arahkan Penegak Hukum untuk Mengintimidasi

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri didampingi putranya yang juga Ketua DPP DPIP bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri didampingi putranya yang juga Ketua DPP DPIP bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di halaman Masjid At-Taufiq dalam rangkaian upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku menerima rekaman suara yang disebutnya berisi pernyataan dan arahan khusus diduga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para penegak hukum untuk upaya menekan atau intimidasi.

Lantas, Hasto memutarkan rekaman itu kepada awak media seusai hadir dalam upacara HUT ke-79 RI di Parkir Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Pada rekaman yang diputar Sekjen PDIP lewat telepon genggamnya, memang terdengar suara mirip Presiden Jokowi. Terdengar suara mirip Jokowi tengah memberikan arahan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, hingga Polri untuk upaya-upaya di luar penegakan hukum yang semestinya.

Adapun perihal rekaman ini disampaikan Hasto saat ditanya soal tanggapannya terkait dinamika politik di Pilgub DKI Jakarta, di mana Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mencabut dukungan yang sebelumnya diberikan kepada Anies Baswedan.

"Ya itu bukan kebiasaan dari Bang Surya Paloh, tetapi itu adalah hak kedaulatan dari Partai NasDem kami tidak campur tangan," ujar Hasto Kristiyanto.

Hasto menilai, rakyat pasti ikut melihat keputusan Partai NasDem sebagai hal di luar kebiasaan. Hasto menduga ada upaya mencoba menekan Surya Paloh dan Partai NasDem.

"Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan," ujar Hasto.

Stafsus Jokowi: Daripada Blunder Terus, Baiknya Hasto Fokus Saja ke Kasus Harun Masiku

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. (Liputan6.com/ Fachrur Rozie)

 Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie, menegaskan bahwa rekaman yang diungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bukan sebuah perintah kepada penegak hukum untuk melakukan intimidasi.

Diketahui, Hasto menerima rekaman suara yang disebutnya berisi pernyataan dan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke para penegak hukum untuk upaya menekan atau mengintimidasi.

"Rekaman suara yang diputar Mas Hasto adalah sambutan Bapak Presiden dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di SICC Sentul, 13 November 2019," kata Grace Natalie dalam keterangan resmi, Sabtu (17/8/2024).

Grace menjelaskan, dalam sambutannya Presiden Jokowi justru mengingatkan kepada pemerintah daerah (pemda) dan aparat penegak hukum agar tidak main-main dan mengintimidasi orang terkait lelang dan perizinan.

"Maksud dan konteks pernyataan Bapak Presiden tersebut adalah agar tidak ada pihak mana pun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan antara lain, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor yang semua untuk kepentingan bangsa dan negara," tegas Grace.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun meminta agar publik memeriksa langsung sambutan lengkap Presiden Jokowi yang disebut Hasto Kristiyanto itu melalui website Sekretariat Kabinet.

"Silakan publik melakukan cek sendiri. Transkrip pidato lengkap bisa diakses siapa pun di website Setkab. Tidak ada yang ditutupi," ujar dia.

Lebih lanjut, Grace pun meminta kepada Hasto agar fokus terhadap kasus dugaan korupsi yang menimpa politikus PDIP Harun Masiku ketimbang menyebarkan informasi yang tidak sesuai.

"Daripada blunder terus menerus, menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta dan data, mungkin ada baiknya Mas Hasto fokus saja ke kasus Harun Masiku," ucap Grace.

Infografis Panas Dingin Hubungan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Panas Dingin Hubungan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya