Petugas Damkar Depok Gugur saat Bertugas, Rekan Kerja: Keselamatan Kami Tak Terjamin

Salah seorang rekan kerja Martin, Herumansyah turut sedih atas meninggalnya Martin usai berjuang memadamkan kebakaran. Peristiwa meninggalnya Martin dapat menjadi pembelajaran para pimpinan di DPKP Kota Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 21 Okt 2024, 05:31 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 05:31 WIB
Sejumlah anggota DPKP Kota Depok turut menghadiri pemakaman Martinnus Reja Panjaitan yang meninggal usai melakukan penanganan kebakaran di Pasar Cisalak, Depok.
Sejumlah anggota DPKP Kota Depok turut menghadiri pemakaman Martinnus Reja Panjaitan yang meninggal usai melakukan penanganan kebakaran di Pasar Cisalak, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dinas Pemadaman dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Martinnus Reja Panjaitan telah dimakamkan di TPU Pondok Rajeg, Bogor. Sejumlah rekan kerja turut menghadiri pemakaman Martin yang meninggal usai bertugas menangani kebakaran pada Jumat (18/10/2024) malam, di rumah potong hewan Pasar Cisalak, Depok.

Salah seorang rekan kerja Martin, Herumansyah turut sedih atas meninggalnya Martin usai berjuang memadamkan kebakaran. Peristiwa meninggalnya Martin dapat menjadi pembelajaran para pimpinan di DPKP Kota Depok.

“Kita bukan bicara safety atau gimana, tapi yang kita bicarakan keselamatan anggota,” ujar Herumansyah kepada Liputan6.com, Minggu (20/10/2024).

Herumansyah menjelaskan, selama bertugas di DPKP Kota Depok standar operasional prosedur penanganan kebakaran, masih kurang memadai. Bahkan selama penanganan kebakaran petugas DPKP Kota Depok minim dilengkapi masker (masker gas respirator).

“Selama ini enggak ada, dari saya mulai masuk juga enggak ada, saya sudah hampir 11 tahun (bertugas),” jelas Herumansyah.

Herumansyah mengakui sempat mendapatkan masker namun tidak dapat memenuhi setiap anggota. Masker yang diberikan dapat digunakan secara bergantian dengan sesama anggota saat penanganan kebakaran.

“Pernah ada, tapi satu masker digunakan untuk dua sampai orang bergantian, kita juga bingung pakainya,” kata Herumansyah.

Peristiwa meninggalnya Martin yang diduga keracunan asap saat memadamkan api dapat menjadi pembelajaran. Musibah yang dialami petugas DPKP Kota Depok dapat dijadikan perbaikan pada DPKP Kota Depok untuk keselamatan kerja petugas.

“Jadi kita tidak usah mencari kesalahan satu sama lain, perbaiki Dinas Pemadam Kebakaran,” ucap Herumansyah.

 

 

Respons Musibah

Sejumlah anggota DPKP Kota Depok turut menghadiri pemakaman Martinnus Reja Panjaitan yang meninggal usai melakukan penanganan kebakaran di Pasar Cisalak, Depok.
Sejumlah anggota DPKP Kota Depok turut menghadiri pemakaman Martinnus Reja Panjaitan yang meninggal usai melakukan penanganan kebakaran di Pasar Cisalak, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

DPKP Kota Depok dapat merespons musibah yang dialami anggota yang meninggal karena kurangnya standar keselamatan kerja. DPKP Kota Depok dapat segera melengkapi kekurangan untuk mencegah terjadinya musibah yang dialami petugas DPKP Kota Depok.

“Sampai kapan korbankan teman saya, cukup dia (Martin) terakhir, cuma hanya gara-gara keselamatan kami enggak terjamin,” terang Herumansyah.

Herumansyah mengungkapkan, petugas DPKP Kota Depok memiliki tugas yang berat untuk penyelamatan kebakaran. Namun, untuk menjamin keselamatan para petugas bekerja, dapat dilengkapi dengan keselamatan para petugas yang sesuai.

“Tugas kami menyelamatkan orang, tapi kalau keselamatan kita enggak terjamin, gimana kita kerja,” ungkap Herumansyah.

Disinggung soal mobil ambulans milik DPKP Kota Depok yang tidak siaga saat penanganan kebakaran, Herumansyah turut menyayangi fungsi mobil ambulans. Menurutnya, mobil ambulance hanya standby di Mako DPKP Kota Depok, bukan melakukan pendampingan saat penanganan kebakaran.

“Bicara SOP ambulans, kita punya ambulans, kalau ambulans buat pajangan di dinas, buat apa, gunanya buat apa, saya cuma mempertanyakan itu,” tutur Herumansyah.

 

Alami Kelelahan

Diketahui, saat Martin mengalami kelelahan usai memadamkan api, Martin dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans relawan. Padahal, ambulans milik DPKP Kota Depok terparkir di Mako DPKP Kota Depok.

“Ambulans itu untuk apa, isi ambulans itu untuk apa kalau cuma buat pajangan di dinas, enggak perlu ada ambulance,” kata Herumansyah.

Herumansyah menyindir akan fungsi ambulans DPKP Kota Depok yang tidak melakukan pengawalan saat penanganan kebakaran. Bahkan, Herumansyah menyindir ambulance milik DPKP Kota Depok jangan hanya menjadi pajangan.

“Ambulans di Dinas Pemadam itu digunakan untuk apa, kalau cuma untuk pajangan aja, taro paling depan biar masyarakat tahu kalau Damkar Depok punya ambulans,” kesal Herumansyah.

Herumansyah mengapresiasi ambulans relawan yang selalu siaga saat DPKP Kota Depok melakukan penanganan. Bahkan, saat pertolongan Martin ambulans relawan turut membantu mengantarkan Martin ke rumah sakit.

“Saya juga berterima kasih untuk para relawan yang mau membantu teman-teman saya. Dan untuk para pemimpin, jangan mencari pembenaran, saya minta jangan cari pembenaran, perbaiki, kita sama-sama cinta DPKP, semua cinta,” tegas Herumansyah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya