Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification atau DVI masih berupaya mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Sejauh ini, total ada delapan kantong jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Tim DVI Fase 1 Polda Metro Jaya, dr Imam mengatakan, belum satupun korban yang teridentifikasi. Pihaknya masih menunggu kelengkapan data ante mortem diserahkan pihak keluarga korban untuk mempercepat identifikasi korban.
Advertisement
Baca Juga
"Belum (ada yang teridentifikasi) karena masih menunggu data-data dari ante mortem," kata dia di lokasi, Minggu (19/1/2025).
Advertisement
Lebih lanjut, Imam menjelaskan, korban-korban yang ditemukan dalam kondisi tak utuh. Hal itu terlihat dari delapan kantong yang dibawa ke RS Polri.
"Yang didapatkan itu potongan tubuh. Iya banyak yang nggak utuh, kita banyak menemukan potongan-potongan tubuh. Jadi kita masih memproses semuanya," ujar dia.
Sementara itu, Kasi Ops Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin menambahkan, proses pencarian berlanjut mencari korban yang dilaporkan hilang. Bersama stakeholder lainnya menyisir beberapa area di sekitar kawasan gedung. Dalam prosesnya, Syafirudin mengatakan pihak sekuriti turut dilibatkan
"Jadi beliau lebih tau posisinya di mana agar titik-titik tertentu yang lebih kita fokuskan untuk pencarian korban," ujar dia.
Syarifudin mengatakan, pencarian korban kebakaran pada hari kelima dimulai pada pukul 8.30 WIB dan akan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB. Kapolsek Tamansari AKBP Riyanto akan menjadi penanggung jawab dalam pencarian.
"Iya proses pencarian hari ini mungkin nanti kita selesai di jam 16.00 sesuai dengan kesepakatan dengan kapolsek karena pencarian korban ini, selanjutnya PIC-nya adalah dari kapolsek. Jadi dari tim damkar adalah pendampingan dengan dari kapolsek mengarahkan, dari tim DVI yang ada dari salah satu dokter dan timnya, kita dari BPBD dan dari Damkar, serta pengelola gedung," ucap dia.
RS Polri Terima 13 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza
Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menerima 13 data DNA dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah.
"Data ante mortem yang kita terima sebanyak 13 sampai hari ini. Jadi sampel DNA yang kita sudah ambil itu berjumlah 12 dari keluarga, sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13," tutur Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (19/1/2025).
Menurut Fauzi, penggunaan DNA untuk proses identifikasi jenazah memang memakan waktu satu hingga dua minggu. Dia pun meminta keluarga dapat menunggu penyelesaian langkah tersebut.
"Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia ya. Nah dari situ nanti akan kita periksa, apabila lancar, mungkin sampel itu bisa kita olah, mungkin akan keluar profilnya," jelas dia.
Dalam kurun waktu satu hingga dua minggu, petugas akan melakukan pencocokan DNA dan menyimpulkan apakah berhasil atau belum dapat diproses. Sejauh ini, sudah ada delapan kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang masuk ke RS Polri Kramat Jati.
"Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin," Fauzi menandaskan.
Advertisement
Korban Hilang Kebakaran Glodok Plaza Ada 14 Orang
Sementara itu, jumlah korban yang dinyatakan hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat bertambah dari 11 jadi 14 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kapusdatin BPBD) Jakarta, Mohammad Yohan. Data ini tercatat pada pukul 08.00 WIB.
"Informasi orang hilang yang sudah melapor ke Poskotis (Posko Komando Taktis) jadi 14 orang," kata Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).
14 orang yang hilang itu adalah:
1. Aulia Belinda
2. Deri Sauki
3. Osima YukariÂ
4. Aldrina SÂ
5. Ade ArytiÂ
6. Shinta Amelia
7. Indira Seviana Bela
8. Keren Shalom J
9. Intan Mutiara
10. Desti
11. Zukhi F Radja
12. Chika Adinda Yustin
13. Muljadi
14. Dian Cahyadi