APP Sumbangkan 6 Ribu Buku Tulis untuk Anak Jalanan

APP membagikan 6 ribu buku tulis kepada anak-anak jalanan yang diserahkan melalui Mendikbud M Nuh.

oleh Addy Hasan diperbarui 27 Jun 2013, 10:25 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2013, 10:25 WIB
mendikbud-buku-130627b.jpg
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Asia Pulp & Paper (APP) menyelenggarakan pameran pendidikan dan bazaar buku murah.

Dalam kesemapatan itu, PT Sinar Mas yang diwakili Managing Director-nya,  Gandi Sulistiyanto menyerahkan batuan 6 ribu buku tulis bagi anak jalanan. Bantuan diserahkan melalui Mendikbud M Nuh untuk selanjutnya diberikan kepada 3 bocah perwakilan anak jalanan.

"Kami menyambut baik komitmen Sinar Mas yang selalu perhatian dalam dunia pendidikan, terutama terhadap anak-anak jalanan. Karena mereka pun berhak mendapatkan pendidikan yang lebih baik," kata M Nuh saat membuka Pameran Pendidikan dan Bazar Murah di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Gandi Sulistiyanto mengatakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, kegiatan ini adalah sebuah momen yang tepat untuk berperan serta dalam upaya memajukan dunia pendidikan Indonesia.

“Program seperti ini merupakan wujud nyata APP dalam kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia sejak usia dini, agar terus menjaga keberlangsungan usaha tanpa meninggalkan kesejahteraan masyarakat,” kata Gandi.

Dalam kegiatan ini, APP salah satu pilar usaha Sinar Mas yang memproduksi buku tulis membagikan 6 ribu buku tulis kepada anak-anak jalanan. Bantuan itu diserahkan melalui Mendikbud. Adapun yang berhak mendapat buku tersebut adalah mereka yang memiliki Kartu Penjamin Sosial (KPS).

Selain itu, APP juga menggelar bazaar buku murah. Harga buku yang tawarkan selama pameran ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Selama pameran APP memberikan potongan harga hingga 30% untuk setiap buku produksi APP, Sinar Dunia yang dijual.

Kegiatan lain dalam acara itu adalah workshop Kokoru bekerja sama dengan Komunitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kertas gelombang berwarna pertama di Indonesia ini dapat digunakan untuk mengembangkan kreatifitas anak-anak. Dengan kertas ini, siapa saja bisa berkreasi menciptakan berbagai bentuk kerajinan tangan, layaknya seni origami yang dikenal di Jepang. (Adi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya