“Antri dari jam 8, ini belum dapat (BLSM). Anaknya dibawa karena nggak ada orang di rumah,” kata Dewi warga Depok dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (29/6/2013).
Kondisi serupa juga terpantau di Kendal, Jawa Tengah. Warga yang awalnya tertib duduk mengantre di Kecamatan Brangsong, tiba-tiba rusuh karena khawatir tidak mendapat jatah BLSM meski nomor urutan sudah dibagikan petugas.
Sementara itu, warga miskin di 2 RW wilayah Kampung Tegalrejo, Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, memilih mendatangi rumah ketua RWnya. Mereka menuntut ketua RW menyampaikan aspirasi mereka pada presiden untuk meninjau ulang data warga miskin di Semarang.
Advertisement
“Janda kaya jangan dikasih, yang punya motor 2-3 jangan dikasih. Yang kebanjiran rumahnya kok nggak dikasih,” ungkap Ambar warga Semarang.
Bantuan pemerintah dari imbas kenaikan harga bahan bakar minyak ini ditargetkan mencakup sekitar 15,5 juga masyarakat miskin. Namun beragam polemik muncul dalam praktik pembagiannya di lapangan. (Tys/Ali)